Surat cinta memang sudah terdengar sangat jadul sekarang ini. Tapi, pada masanya surat cinta pernah menjadi primadona sebagai media untuk mengungkapkan cinta. Macam-macam surat cinta pun bermunculan. Ada surat cinta untuk kakak kelas, surat cinta untuk kekasih, surat cinta buat nembak, sampai surat cinta yang romantis dan surat cinta yang isinya full rayuan gombal. Nah, yang terakhir ini nih yang akan saya posting sekarang ini. surat cinta rayuan gombal buat nembak gebetan kamu, haha.
Meskipun dianggap jadul dan ketinggalan zaman, faktanya masih banyak orang yang nyari contoh surat cinta. Terbukti setelah main ke google keyword tool eksternal untuk mencari keyword populer yang banyak dicari pengguna internet, surat cinta menjadi salah satu kata kunci yang banyak dicari. Sampai-sampai ada sebuah blog yg khusus membahas mengenai surat cinta dengan tagline "Surat cinta, Karena cinta punya rasa". Karena itulah saya berikan contoh surat cinta ini.
Surat Cinta Full Rayuan
Sweet Nadia,
Sejak aku melihatmu tuk pertama kali, aku merasakan getaran yang berbeda. Betapa aku tak menyadarinya. Namun, setelah kesekian kali aku melihatmu, aku sadar, selama ini aku menyimpan rasa sama kamu. Rasanya seperti ada yang hilang jika sehari saja ga melihat kamu.
Kamu harus tahu, betapa senangnya aku, jika tatap mata ini berbalas. Bukan hanya itu, aku juga suka tawamu, candamu dan senyumanmu itu. Kalau boleh, betapa aku menyukai semua yang ada pada dirimu. Setiap saat yang ada dipikiranku cuma kamu seorang. Bukan pak Tatang guru matematika itu... suer, hehe
Nadia yang manis,
Sungguh tak tahan rasanya menyimpan rasa ini terus menerus. Memendam perasan ternyata lebih sakit dari apapun. Aku tidak bisa menahan semua ini. Karena itu, dalam surat ini aku ingin bilang, AKU MENYUKAIMU. Ini sebuah kejujuran, bukan rayuan gombal seperti kata Judika, jebolan Indonesian Idol itu. Maukah kamu jadi Cewek-ku? Maukah kamu mengatakan hal yang sama denganku?
Nadia yang imut...
1x24 jam dari sekarang, aku tunggu jawabanmu.
Surat Cinta Pujangga Kelas Teri
Dini di peraduan,
Adakah kata yang mampu menggantikan sapaku padamu malam ini selain "Hai kamu baik-baiik saja kan?"
Adakah kata yang mampu menyempurnakan doa-ku malam ini selain "Tuhan semoga ia dalam lindunganMu"
Dini yang sederhana,
Bukankah kita tak pernah bermimpi, berharap sekalipun, bahwa kita akan saling mengenal, bertukar kata? Kita tak pernah terpikir ke arah sana, Kan? Ini adalah takdir yang meliuk-liuk.
Ah Tuhan, kenapa aku menghambur kata untuknya, bukankah yang ia butuhkan adalah tanyaku, "Dini maukah kamu menjadi perempuan di sudut hatiku? Maukah kamu menjadi bagian dari puisi-puisiku? Maukah kamu?"
Dini yang bersahaja,
Sudi kiranya menjawab harapan itu, atau tak perlu, karena bukan kata yang bicara, tapi hati melalui mata. Hanya saja aku butuh kata pastimu, Din... Karena belum ada kata yang mampu menggantikannya.
Lelaki yang menunggu, Ganjar.
Nah, jadi benar kata orang "Bahwa seorang yang jatuh cinta mendadak menjadi seorang pujangga." Dan lewat surat cinta itulah, semua rasa tumpah. Surat cinta, karena cinta punya rasa, hehe