Nov 20, 2010

Cerpen Terbaru

Setelah kemarin dapat kiriman cerpen persahabatan dan cerpen remaja, kali ini ada lagi yang mengirimkan cerpen terbaru karyanya. Setelah dibaca tadi, hmmmh hanya ada satu kata untuk cerpen bikinan Evelin yang satu ini "Very nice". Eh, itu mah dua kata, nice aja deh, haha. Makanya langsung cekidot cerpen berikut ini...

A Reading Room vs Sport Center
>> Ji Yeon pov

Aku keluar dari tempat peminjaman buku langgananku. Disini, aku selalu meminjam komik, novel dan buku-buku lain. Aku juga sering membaca disini. Aku bisa menghabiskan seharian waktu ku di tempat ini. Aku meninggalkan tempat yang dinamakan Reading Room ini dengan membawa banyak komik di tanganku. Lalu aku berjalan menuju parkiran Sport Center yang terletak di sebelah Reading Room. Aku selalu memarkir mobilku disana.

“BRUKK” aku bertabrakan dengan seseorang, semua komikku jatuh berserakan di lantai semen.

“Heii!! Jalan pakai mata!!” pekik orang itu. Suaranya berat, dan aku yakin 100%, dia pasti namja yang bawel! Aku berani bertaruh!

“Kau yang pakai mata!!” kataku sambil memunguti komik-komikku.

“Kau!!” bentaknya dan menginjak salah satu komikku lalu pergi begitu saja. “Ya!!! Namja Gila!! Awas kalau aku melihatmu lagi!!” pekikku.

Namja Gila itu hanya mengacungkan tangannya yang dikepal. Dia pikir aku takut padanya ya? Enak saja!

“Kibum!!!!” terdengar suara teriakan dan namja itu menoleh keorang yang memanggilnya. Dia tersenyum pada temannya.

Oh, namanya Kibum... nama boleh aja keren. Tapi kelakukan buruk.

Senyumannya memang manis, tapi tetap saja... namja gila!

--________--

“Kau tau? Ada mahasiswa baru. Kudengar dia pindahan dari LA” kata Jin Su. Aku hanya mengangguk malas dan tetap membaca komikku.

“Nah... itu orangnya” kata Jin Su lagi. Aku tetap membaca komikku. Aku tak peduli. Lebih penting komikku dari pada anak baru itu.

“Annyeonghaseyo... jeoneun Kim Kibum imnida...” Ah.. kibum? Si Namja gila? Tak mungkin lah... toh nama Kibum bukan cuma dia. Aku pun melanjutkan membaca komikku.

“Hei” suara itu membuatku harus mendongakkan kepalaku.

“Ya!! Namja gila!!!” aku memekik kaget begitu melihatnya ada di depanku. Dia menaikkan 1 alisnya dan menatapku tajam.

“Heii! Jaga suaramu!” kata gyosu dan dia menatapku dengan tampang soknya. Kenapa dia lagi?!!!

=___=

“Ji Yeon!!” semua meneriaki namaku. Aku terperanjat kaget. Lalu mendongakkan kepalaku. Ada apa sih??

“Heh! Kim Ji Yeon! Nilai sastra inggris mu jelek sekali!! Simpan saja komikmu itu” kata gyosu kesal, dan aku cuma nyengir kuda.

“Makanya! Komik muluu!” kata si namja gila, sewot. Aku mencibir kearahnya dan semua yang menatapku. AH! Ternyata dari tadi gyosu sedang membacakan nilai toh. Aku baru sadar.

“Kibum-ssi, kemari sebentar” kata gyosu, dan kibum berjalan ke arahnya. “tolong bacakan soal ini. Saat aku kembali nanti, semua sudah harus selesai. Dan kalian semua, tuliskan apa yang di bacakan Kibum di buku kalian” kata gyosu itu, lalu keluar dari kelas.

Kibum berdeham dan mulai membacakan apa yang harus kita tulis.

1 nilai plus untuk namja gila ini. Bahasa inggrisnya sangat lancar, dan terdengar jelas.

Hhhh... bukan hanya 1 nilai plus yang bisa di berikan pada namja gila itu, tapi lebih. Karena sikapnya yang seperti preman pasar, dan suka mencari masalah denganku, nilai plus itu takkan ku berikan!

“Kibum-ah!! Pelan sedikit!!” keluh woo bin dan kibum tersenyum padanya. “okay. Sorry” dan dia melanjutkan membaca dengan pelan. Aneh, kenapa nilai sastra inggrisku bisa jelek? Padahal semua yang di katakan Kibum dengan cepat bisa ku tangkap dengan baik. Hhhh.. T_T

Saat gyosu kembali kekelas, Kibum selesai membacakan kalimat terakhir.

“Gomawo Kibum-ssi. Kau bisa pinjam buku temanmu” kata Gyosu dan Kibum kembali duduk. Dia duduk tepat dibelakangku. Jadi,dia dengan mudah mengambil bukuku tanpa izin.

“Heh! Aku malas ribut dengan mu! Jadi, cepat kembalikan bukuku!!” kataku dia hanya angguk-angguk.

“Ada tugas untuk persyaratan ikut ujian” kata gyosu tiba-tiba.

“Resensi buku dalam bahasa inggris” lanjutnya, dan semua terlihat malas. Wajah mereka semua langsung kecut.

“Yang di resensi adalah buku berjenis... Komik. 3 buah komik.” lanjutnya dan semua orang menatapku termasuk gyosu itu. Aku menaikan 1 alis mataku. Kenapa melihatku sih??

“Semua harus berpasangan dan tugas dikumpulkan 1 hari sebelum ujian..” lanjut gyosu itu dan pergi tanpa peduli pada daehaksaeng nya yang sedang kebingungan. Semua namja menatapku dengan tatapan memelas, tentu saja Kibum tak termasuk. Mana mungkin.

“Heh! Kenapa menatapku sih?!” tanyaku kesal.

“jadi pasanganku!” kata Nichkhun, aku melongo.

“Aku!”

“Aku!”

“Aku!” hampir semua meributkan masalah ini. Apa-apaan mereka?!!

“Heii!! Dia itu pasanganku. Kalian dengan yeoja lain saja!” kata Kibum dan menatapku tajam

“HA?!! Denganmu?! Yang benar saja?!!!” aku memekik

“Heh! Kau mau nilaimu tinggi atau tidak?!”

Hhmm.. dia kan jago. Kalau aku dengannya, mungkin nilaiku bisa tinggi. Hhmmm... haruskah??

“Dah! Pokoknya kau milikku!” kata Kibum dan pergi. Semua namja langsung bubar karena kesal. Tunggu... aku kenapa? Jantungku kenapa? Dad dig dug gini?? Gak lucu kan... Gila..

=____=

“Heii!! Kapan kau mau mengerjakan tugas kita?! Besok kumpul!!” dia memekik kesal dan merampas komik yang sedang ku baca.

“Hei!! Tenang saja!! Hari ini kita kerjakan! Bawel!” balasku dan mengambil komik balik. “kapan?!”

“Umph.. di reading room jam 5 sore!” kataku dan dia mengerutkan keningnya. “jam 5? Aku masih di gym. Jam 6 aku kesana! Kau kerjakan saja dulu. Nanti aku terjemahkan” katanya cepat dan langsung pergi dari kantin. Sialan! Bossy banget dia..!

Jam 7 di Reading Room.

“Ya!!! Kenapa baru datang?! Dasar sialan!” kata ku kesal, dia duduk disampingku dengan bau keringatnya yang sangat menyengat itu.

“Mian. Tadi teman ku cedera.” Katanya pelan, dan meneguk 1 botol penuh air mineral.

“Nih. Cepat terjemahkan. Aku mau pulang.” kata ku dan menyerahkan kertas yang berisi resensi, lalu aku berdiri.

“Eh?! Enak saja! Aku terjemahkan, kau yang ngetik!” katanya dan menarikku duduk lagi. “kau gila ha?! Ini sudah jam 7. mereka sudah mau tutup!!” kataku kesal. “Masa bodoh! Ketik sekarang!” katanya dan menunjuk laptop miniku. Aku mencibir dan membuka layar laptopku yang masih dalam keadaan standby. Lalu dia mulai menerjemahkan apa yang kutulis. Sesekali dia meralat tulisanku yang salah.

Jam 9 malam. Still at Reading Room

“Heii.. aku mau pulang!” kataku kesal dan merenggangkan otot-otot bahuku. Dia menggeleng. Dan aku memekik tepat di telinganya. “Pigonhaeyo!!!!!” kau rasakan itu. “Hei!! Mengeluh capek tapi kau malah teriak sekeras itu? Memangnya aku akan percaya ha?!” balasnya sengit, dan melotot ke arahku.

“Heii... Heii... sudah malam. Kalian harus pulang.” Kata ahjussi pemilik Reading Room itu. Dengan terpaksa, kami keluar dan yang lebih parahnya lagi, kami harus mengerjakan tugas ini di apartment Kibum!!

Suram sekali hidupku.. T_T

“Ya... mungkin aku tak pulang. Tapi semoga saja aku pulang! Ne ne ne... Okay! Gomawo...” kataku pada eomma dan setelah menutup telepon. Aku kembali mengetik. Aku sama sekali belum makan malam. Dan namja gila ini juga belum mandi.. menyedihkan.

Aku masih mengetik sambil menikmati lagu yang ku buka dari laptopku. Benar-benar melelahkan.

“Heii! Aku mau mandi... tunggulah sebentar.” Kata orang gila itu, dan dia pergi. Akhirnya aku bisa bernafas lega. Istirahat sebentar akh...

Hmmm. Kupandangi ruangan ini. Ternyata nggak semua namja itu berantakan. 1 lagi nilai plus untuk orang gila ini. Apartment benar-benar tertata rapi. Kutatap foto nya yang terletak di depanku. Okay... killer smile.. kau memang sangat menarik. Tapi.. Lah? Apa yang kupikirkan? Kim Kibum?! Namja gila? Aigoo...

“Nih...” dia muncul dengan membawa 1 toples cemilan dan 2 cangkir kopi. Ah~ dia tau aku lapar.

“makan sambil kerja!” katanya dan aku berhenti mengunyah. Huh.. lagi-lagi ngetik. Capek tau!

“Sabarlah.. sebentar lagi selesai” kata Kibum, dan dia membuka lembaran terakhir. Akhirnya.. sebentar lagi aku bebas dari sini. Ntah kenapa dari tadi perasaanku kacau. Jantungku berdebar aneh.

“Tunggu sebentar.” Katanya dan beranjak pergi ntah kemana. Aku menelungkupkan kepalaku dan memejamkan mataku. Ini sudah jam 12 malam! Sumpah! Aku ngantuk berat!!! T_T

I don’t know how to tell u about this feeling...

^____^

Aku membuka mataku cepat. Dimana aku?! Eh?! Semalam aku ketiduran dan sekarang? Ya!!! Apartment Kibum!! Andwae!!

“Kibum!!!” aku memekik dan keluar dari kamar. Di luar, terlihat dia sedang tidur di sofa. Semua terlihat rapi. Tugasnya?!!

Wah... selesai?? Baik sekali dia... dasar... aku kembali menutup laptop dan berjalan ke kamar mandi. 1 nilai plus lagi ah~

Setelah membersihkan diri, aku kembali ke ruangan tadi, dan dia masih tidur. Jelas saja, ini masih jam 4 subuh. Aku terlalu cepat bangun. 1 nilai plus lagi. Wajahnya sangat damai ketika sedang tidur.

Kali ini aku membiarkan diriku menatapnya, aku tak peduli lagi.. tak mungkin selamanya aku membenci namja di depanku ini.

“Hei.. kenapa menatapku?” dan mata itu terbuka. Dia menatapku lekat-lekat. “Anioo..” kataku dan membuka file tugas kami. “ada printer?” tanyaku, dan dia menggeleng. “Print di kampus saja.” katanya santai dan duduk di sampingku. “Gomawo.” kataku dan dia mengerutan kening . “Kau melanjutkan pekerjaanku.” kataku dan dia hanya mengangguk sekali.

I don’t know how to tell u about this feeling...

Eh? Kalimat itu... aku mendengarnya tadi malam. Ntah datang darimana? Apa itu cuma mimpi yah?

Tiba-tiba saja aku merasa sekujur tubuhku terasa berat, dan benar saja. Dia sudah memelukku dari belakang dan menyandarkan dagunya di tengkukku. “Mwoya?!!!” aku memekik kaget. Dia semakin erat memelukku. “sebentar saja... 5 menit.. jebal..” bisiknya tepat di telingaku dan menyandarkan dagunya di bahuku. Kenapa dia?!

I don’t know how to tell u about this feeling...

Lagi-lagi kalimat itu terdengar. Tapi, setelah ku sadari, itu memang nyata. Itu suara Kibum. Apa maksudnya?? Aku diam. Menenangkan hati dan pikiranku. 5 menit berlalu, dan dia melepaskan pelukannya.

“Mianhae..” gumamnya dan berjalan pergi. Aku masih melongo, nafasku semakin sesak.

^___^

“tunggu... Kibum-ssi, Ji Yeon-ssi. Kalian mengerjakan tugas ini bersama?” tanya gyosu bingung. “Ya. Waeyo?” tanyaku

“Pantas saja nilai kalian tinggi.” Lanjutnya. “Yeon... mata mu kenapa? Sembab loh.. nangis atau kurang tidur...?” tanya Cheon Sa

“kurang tidur, semalam aku mengetik itu sampai subuh.”

“wah.. parah ini. Kibum tak bantu??”

“Ada... dia lanjut ketik waktu aku ketiduran.” dan aku keceplosan. Setelah ini dia pasti heboh. Mati aku.

“HA?!! Maksud mu apa?!!” dia memekik tertahan. Lalu dia menatap Kibum, yang matanya juga bengkak. Akhirnya.. aku harus menceritakan semuanya, kecuali yang tadi pagi. Kalau dia tau, ntah apa yang akan terjadi.

“Jadi, jangan beritahu siapapun tentang ini.”

“Oke” katanya mantap dan mengancungkan jempol.

Aku menoleh dan menatapnya yang sedang menguap lebar. Aku jadi ikutan menguap juga. Asli.. benar-benar ngantuk.

“okayy.. hari ini sampai disini dulu. Nanti kita lanjut.” Kata gyosu dan semua keluar. Aku memilih tidur di kelas.

“Ji Yeon...” suara itu terdengar dan aku mendongakkan kepalaku. Kibum berada tepat dia depanku, dan dia duduk di meja.

“Mwo?”

“Soal tadi. Aku benar-benar minta maaf.” Katanya pelan.

“Kenapa kau melakukan itu? Ada yang salah denganmu hari ini.”

“Yah. Bukan hari ini saja, setiap hari aku merasa ada yang salah denganku.” Katanya lagi, aku mengerutkan keningku. Dan kulihat matanya yang menyipit. Dia terlihat ngantuk. “Memangnya apa yang salah?” tanyaku

“Aku...” dia terdiam, menunduk sebentar..” aku mencintaimu..” lanjutnya dan menghembuskan nafasnya. Aku diam. Yang benar saja?!!

“Kukira aku gila.. menyukai yeoja seperti mu... tapi ternyata.. aku memang benar-benar...” dia dia berhenti lagi. Aku tak bisa mengeluarkan suara sama sekali. Apa yang harus kukatakan padanya? Ini terlalu cepat...

“aku tak bisa berkata banyak lagi.. kau mau jadi yeojachinguku?” tanyanya cepat. Dan melanjutkanlagi. “kalau tak mau juga tak apa.” Aku tak menyangka, namja gila yang banyak mendapat banyak nilai plus dariku menyukaiku... ntah apa yang harus kukatakan...

Cukup lama kami diam.. dan kurasa, dia juga tak mau menunggu lama lagi. Semoga saja yang kujawab ini benar-benar baik untukku. Juga untuk dia..

“Ya.. aku mau... na do saranghae” kataku dan dia menampakkan killer smilenya. Dia tersenyum lebar. Matanya yang tadi mengantuk berubah 180 derajat, dia terlihat sangat senang, tanpa beban. Dan cara bicaranya kembali seperti semula.. sewot.. tapi. Aku suka dia yang seperti ini..

“Ioh ya... nanti .. aku akan mencari mu di reading room. Jam 5. tunggulah aku..” bisiknya, tepat saat itu beberapa orang masuk kelas di ikuti gyosu kami.

^____^


-RyLin

Tentang Penulis cerpen
nama: EveLine _ EVE
FB: evelinecanggang@rocketmail.com