Puisi Malam pertama - Koleksi puisi malam pertama karya Ade Sanjaya. Orang bilang, malam pertama merupakan malam yang paling indah (belum pernah ngerasain). Di sini Ade Sanjaya menggambarkan lewat puisi. Pertanyaannya adalah "Apakah dia sudah pernah merasakan malam pertama?" Hmmmh, entahlah
MALAM PERAWAN
oleh Ade Sanjaya pada 01 Januari 2011 jam 22:12
MALAM BISU DIHIASI DESAH
MALAM FANA DITATA RAMAH
MALAM BUAS DIRASA BASAH
MALAM MEREBAH HEBAT
MALAM MEREBAH HASRAT
MALAM MEREBAH SYAHWAT
MALAM MENUTUP CELA
MALAM MENUTUP DOSA
MALAM MENUTUP RASA
MALAM MERENGUNG JUANG
MALAM MERENGUNG TAHAN
MALAM MERENGUNG NIKMAT
MALAM MERAMPAS RAGA
MALAM MERAMPAS DAYA
MALAM MERAMPAS SEMUANYA
Mendayung Sampai Lelap
oleh Ade Sanjaya pada 01 Januari 2011 jam 5:42
Derap Langkah Membelai Pantai
Membelai Pantai Tanpa Henti
Pantai Lirih Tertangisi
Tangisi Sendu Bak Dalam Bui
Pantai Ku Dayung Dengan Pelan
Pantai Kubisik Dengan Peran
Tak Ada Ombak Yang Datang
Hanya ada Pasir Yang Gersang
Pantai Ku Dayung Lagi Dan Lagi
Pantai Ku Dayung Lagi Dan Lagi
Pantai Ku Dayung Lagi Dan Lagi
Pantai Ku Dayung Lagi Dan Lagi
Angin Pantai Mulai Berhembus
Hembus Tak Sedap Tertembus
Gulungan Ombak Pun datang
Datang Seakan Membawa Parang
Ombak Menghempaskan Halilintar Gagap
Menembus Pantai Tak Bercakap
Koyak Raga Tak Bersikap
Aku Terkapar Sampai Lelap
Kemesraan Subuh
oleh Ade Sanjaya pada 11 Desember 2010 jam 1:16
Subuh ini penuh noda,,
Dia mengalihkan pandanganya..
Sejauh apa yang tak ia kenal
Aku hanya senyum menatap punggung
Punggung yang masih lembut
Dia ratu subuh ku
Jumat subuh membelai di bawah tirai
Tirai putih tak bernoda
Ia tergores noda merah
Rekik lengkingnya menembus ruangan
Tak ada yang bergerak
Aku galau kala itu
Desahnya membuat ku geram
Geram akan menikam sampai tikam
Tikam tak menyaum
Aku kalah dia menang
Aku menang dia kala
Kita sama-sama menang
Kita sama-sama kalah.
Koleksi puisi malam pertama ini ditulis oleh Ade Sanjaya.
Jan 8, 2011
Puisi Malam Pertama
Artikel Terkait Puisi Malam Pertama :
Puisi Wulan | Untuk yang Tersakiti Untuk yang Tersakiti aku tak juga mengerti apa yang kurasa.. siapa yang ku mau.. andai seorang bertanya padaku "siapa yang ada ...
Puisi-Puisi Dwi AndariPuisi-Puisi Dwi Andari - Hmmmhh, puisinya keren deh..! Kayak gini nih kalau bikin puisi (^_^)v Kamu dan Inginku denganmu sungg ...
Puisi Raisya Al-BanjariKumpulan Puisi Raisya Al-Banjari Bingung Mampus Racun nampaknya telah merasuk Tak hanya menusuk Tapi jua membusuk Aku berdiri. ...
Puisi Kerinduan | Devita Dian FamitaKumpulan Puisi Devita Dian Famita: Puisi Kerinduan >> Untitle >> Puisi Kau KERINDUAN sampai hari ini masih kuin ...
Puisi-Puisi Dian RastyKumpulan Puisi Dian Rasty RINDU Mengapa perasaanku seperti ini... ? Saat ku hirup kembali aroma tubuhmu, perih begitu menusuk ...