Apr 1, 2011

Cerpen SAY YOU LOVE ME NOW


SAY YOU LOVE ME NOW
Cerpen |Say Love Me Now
Hampir 30 menit Livia terus terusan memandangi kalender yang ada di meja kerjanya. Dia berharap 3 hari cepat berlalu. Tapi memang benar kata orang, kalau ditunggu rasanya lama. Dia berharap bisa segera melihat wajah Paul lagidan bisa mendengar Paul berbicara dengan bahasa indonesia. Livia selalu menahan tawanya kalau mendengarnya. tapi dia takut kalau pertemuanya nanti akan menjadi yang terakhir.
Tepat jam 8 pagi, Livia pergi ke taman. Livia terlihat gugup, wajahnya tampak tegang. Tidak ada 15 menit dia sudah sampai di taman karena letaknya tidak jauh dari rumahnya.dengan mudah dia mengenali sosok yang sedang berdiri di bawah pohon yang daunnya mulai berguguran, walaupun mereka sudah lama tidak bertemu.livia menarik napas dalam-dalam dan menghampirinya.
“Paul”satu kata dari Livia yang terdengar agak sedikit gugup. Paul melihat Livia dengan senyum,senyum yang sangat dirindukan livia.”hi,u look beautiful,”suara paul bena-benar membuat Livia tidak percaya,karena dia bisa mendengar suaranya lagi.paul mengelus kepala Livia seperti saat pertama mereka bertemu di Indonesia.”I hope it’s compliment,how are u?”sedikit-sedikit rasa gugup Livia berkurang.Mereka berbincang-bincang seperti dulu lagi,entah untuk berapa lama mereka akan seperti itu. Dalam hati Livia berharap pertemuan ini tidak akan berakhir.sama sekali dia tidak ingin Paul hilang dari pandangannya.
“I’m fine,kamu?”
“aku baik”
“Baik means Good,listen me..Aku sekarang seorang mualaf.Bagaimana?”
“Bagus,Good.Mualaf,it’s good news”
“Only that?”
“What are u meaning?”
“Kenapa kamu tidak tanya kenapa aku jadi mualaf?”
“Why?”
“because i think it’s better for me”
“I think so,how long will u stay in here?”
“two days”
“And then u will be back to Berlin”
“Yeach,how with your job in here?
“I feel enjoy in Munchen”
“yeach i guess”
“i think i must go now,i have to meeting ...see u”
“see u”
Berat rasanya Livia melangkah meninggalkan taman.Livia berharap kalau Paul akan mencegahnya pergi,”Come on,stopped me!”bisik Livia berkali-kali dalam hati.
“Livia,wait....”kata Paul tiba-tiba dan Livia pun berhenti.Rasanya dia ingin berteriak dan meloncat gembira.Pelan-pelan dia menengok ke arah Paul.“What”
“Say u love me now”
“hah?what?”
“Say u love me now.Do u like romantic novel?really?when?”
“Novel?”Livia terkejut ternyata Paul membaca judul novel yang ada di tangannya.Kecewa?Ya,Livia merasa sangat kecewa.
“Yes,I know u never like romantic novel?”
“This is good novel,this make me believe that dream will be come true.”Kata livia kecewa,mungkin sekarang mimpi itu tdak akan jadi nyata.tidak seharusnya aku percaya novel ini,batin livia.Livia membalikkan badan,tersenyum dan berkata pada dirinya sendiri,”Bodohh,stupid!!!”
Livia membereskan baju-baju nya karena besok dia akan berlibur ke Indonesia.Saat dia membereskan baju dia melihat novelnya di meja.dia ingin membuangnya,baginya sekarang novel itu telah mampu mengubur dalam-dalam harapannya.Saat dia ingin melempar  novel itu ke tempat sampah ,teman dekatnya datang.
“thomas?”
“Paul..”kata Thomas ketakutan
“Paul”
Did you remember about Danny?”
Livia segera pergi menuju tempat yang diberi tahu Thomas.Livia menjadi sangat khawatir.Danny adalah musuh besar Paul di Berlin.Entah kenapa Danny bisa ada di Munchen.Gang motor Danny seriang kali kalah melawan gang motor Paul.Bahkan dulu ketika Livia masih di Berlin,Paul hampir kehilangan kaki kanannya karena kecelakaan yang semua itu terjadi karena ulah Danny.Livia takut terjadi sesuatu dengan Paul.Sampai sekarang dia hanya menyukai Paul,seseorang yang selalu mengelus kepalanya saat dia menangis dan mengatakan “Do you call me?”dan menghapus air mata nya.saat ini air matanya menetes lagi,Livia berharap ada tangan Paul yang menghapus air matanya.
Sesampainya disana Livia melihat danny yang sudah dari tadi menunggunya.Danny tersenyum melihat Livia.
“Hi,how are u?”
“Where is him?”
“u still beautiful”
“where is him!!!”
OK!OK!Calm down,follow me.”
Livia mengikuti Danny masuk,di dalam sepi,gelap dan itu membuat Livia menjadi sangat marah.
“What do you do?”
“Look at that!”Danny menunjuk ke lantai atas.Beberapa detik  kemudian tiba-tiba semua lampu menyala dan terlihat tulisan yang berada di atas.Itu membuat Livia terkejut.Hingga dia tidak sadar kalau novelnya yang dia pegang dari tadi jatuh.
“How?”tanya seseorang yang tiba-tiba muncul dari belakang Livia dan Danny.Livia menoleh dan dia Cuma bisa berkata...”Paul”Dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat.
“Aku berharap kamu tidak membuang novel itu.”
“Paul..,kenapa loe nglakuin ini sih? Kenapa nggak dari dulu? Kata Livia kesal,gregetan sampai sampai dia bicara dengan bahasa Indonesia yang membuat Paul dan Danny mengerutkan kening.Livia menangis, dia berusaha menutupi air matanya dengan kedua tangannya tapi tetap saja Paul dan Danny mengetahuinya. Mereka tersenyum melihat sikap Livia seperti anak kecil. Dan ternyata dari tadi Thomas sudah berdiri di dekat  pintu, dia tersenyum dan hanya berkata Sorry saat Livia melihatnya.Paul menghampiri Livia, mengelus rambut Livia dan menghapus air matanya.
“Do you call me?I”II make ur dream become true”

SEHARUSNYA AKU MENGATAKANNYA DARI DULU.
AKU TAHU ISI NOVEL ITU,KARENA AKULAH ORANGNYA.
“I NEED YOU  TO KEEP MY HEART,SAY U LOVE ME NOW.ICH LIEBE DICH”
Itulah tulisan yang membuat Livia terkejut.Dan baru menyadari bahwa novel yang dia beli di musim dingin 2 tahun lalu saat di Berlin adalah novel yang ditulis Paul.tertulis di sampul depan “CREATED BY PAUL S”tulisanyang tidak pernah dia baca.
TAMAT


nama; hanina as adah
alamat : jl kramat,malang
no.hp: 03419579851