Aug 10, 2011

Cerpen: AKU TAKUT DUKA ITU TERULANG KEMBALI

AKU TAKUT DUKA ITU TERULANG KEMBALI

oleh: Yunietha Sari Mangalla
             Stevie duduk termenung di meja belajarnya memikirkan ucapan Renata tadi sore.
             “Stev, loe coba ngomong ma cowok loe, jangan keseringan telpon-telponan ma Lea. Walaupun Lea sahabat kita dan Lea punya pacar, bukan berarti dia bisa telpon-telponan ama cowok loe. Loe nggak mau kan Stev, kayak kejadian dua tahun yang lalu.”

               Kata-kata Renata masih melekat di pikirannya. Stevie jadi bingung sendiri. Dia ingin mengikuti saranRenata, tapi dia terlalu takut untuk bicara kepada Tirta. Takut kalau Tirta marah.
               “Bener juga sich yang Renata bilang. Gue harus bicara ama Tirta. Tapi, gue takut. Hmmm… Ngomong nggak ya..” Lama Stevie berpikir. “Ah, ngomong aja dech. Dari pada gue pendem terus. Gue nggak mau sakit hati kayak dulu.”

               Pikiran Stevie kembali melayang ke masa dia masih smp dulu. Ketika itu Stevie baru memulai kisah cintanya bersama Anton. Anton adalah cowok paling keren, jago basket, tajir, dan terkenal di mana-mana, tapi berbeda sekolah dengan Stevie. Anton merupakan pacar pertama Stevie. Stevie senang dan besyukur bisa jadian dengan Anton. Namun, kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Setelah seminggu pacaran, tanpa alasan yang jelas Anton memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Stevie sangat sedih. Belum usai kesedihannya, Stevie harus menerima kenyataan pahit kalau Anton jadian dengan Nova. Nova adalah teman sekelas sekaligus teman baik Stevie. Stevie jadi yakin kalau alasan Anton memutuskannya karena Nova. Semenjak kejadian itu, Stevie menjadi gadis jutek dan tidak mau mengenal yang namanya cowok. Nova mulai menjaga jarak dengan Stevie sehingga mereka tidak pernah bertegur sapa lagi. Satu tahun berlalu, hingga Stevie bertemu Tirta, cowok yang berhasil memenangkan hatinya.



“..Love me.. Love Me.. Say That You Love Me..
..Fool Me.. Fool Me.. Oh How You Do Me..”
               Handphone Stevie melantunkan lagunya Justin Bieber-Love Me. Stevie terbangun dari tidurnya dan meraba hapenya yang tergeletak di meja. Di Layar ponsel tertera “My Prince Tirta” calling.
               “Hallo.. Siapa nich?????” Sapa Stevie yang masih dalam keadaan ngantuk.
               “Hallo My Princess. Kok jawabnya gitue sich. Ada apa sih yank??” Tanya Tirta di telepon.
               “Nggak apa-apa kok yank. Aku cuma ngantuk aja.” Kata Stevie
               “Ya udah, kamu bobo aja lagi. Maaf ya aku ganggu. Habisnya kamu nggak balas sms aku, aku kirain kenapa-kenapa lagi.”
               “Maaf ya yank. Aku ketiduran. Cape banget habis ngerjain tugas.’
               “Met bobo my princess, semoga mimpi indah. I love you.” Ucap Tirta
               “I love you too, my prince.” Balas Stevie.

               Stevie mengakhiri pembicaraan dan melanjutkan tidurnya. Saat tidur, mimpi tentang kejadian itu kembali hadir. Stevie pun terbangun dengan nafas yang tersengal-sengal dan keringat dingin yang serasa mengguyur tubuhnya. Stevie mencoba tidur dan berharap mimpi itu tidak datang lagi.



               Kantin sekolah begitu ramai saat istirahat. Seperti biasanya, Stevie, Renata dan Lea duduk di meja yang biasa mereka tempati dan segera memesan makanan.
               “Bu, biasa ya.” Kata Renata

               Tak berapa lama, Bu kantin membawakan pesanan mereka. Tiga mangkok bakso dan tiga gelas es jeruk. Sambil makan Lea mengobrol dengan Stevie, sedangkan Renata sibuk makan dan lebih memilih untuk tidak ikut mengobrol.
               “Stev, loe tao nggak tadi malam cowok loe ke tempat Robert. Katanya sich mau ngambil sesuatu yang ketinggalan.” Ucap Lea
               “Tao kok. Loe tao dari mana, Robert yang bilang??” Tanya Stevie sinis.
               “Nggak juga sich. Pas gue nelpon Robert tadi malam, dia yang terima. Dia bilang Robert lagi di kamar mandi. Awalnya dia sok-sok an jadi Robert gitu, nggak lucu banget dech.” Cerita Lea
               “Owch gitu.” Komentar Stevie singkat
               “Loe berdua ngobrol aja dari tadi. Mending sekarang cepet makan, karena bentar lagi udah mau masuk nich.” Kata Renata tiba-tiba
               “Iya bawel.” Jawab Lea

               Akhirnya mereka bertiga telah selesai makan dan akan kembali ke kelas.
               “Ntar loe berdua duluan aja ke kelas, gue mau ke toilet dulu.’ Ucap Lea
               “Iya. Tapi sebelum loe ke toilet, loe bayarin punya gue ya Le. Hehe.. Nich uangnya sekalian ama Stevie.” Kata Renata cengengesan.
               ‘Ya udah dech.” Gerutu Lea

               Saat Lea sedang membayar makanan mereka, Renata membisikkan sesuatu pada Stevie.
               “Kayaknya loe harus ngomong ma Tirta sekarang juga, sebelum semuanya terlambat.” Bisik Renata



               “Yank, kok diem sich??” Tanya Tirta
               “Nggak apa-apa kok.” Jawab Stevie
               “Katanya pengen ngomong sesuatu.” Kata Tirta
               “Iya. Tapi, kamu jangan marah ya.”
               “Iya sayangku. Aku nggak bakal marak kok.”
               “Hmm.. Kamu jangan keseringan telpon-telponan ma Lea ya. Aku nggak suka.” Ungkap Stevie
               “Memangnya kenapa yank?? Lea kan temen kamu, dan dia juga pacar Robert temen aku. Nggak apa-apa kan aku temenan sama dia. Kan kalau ada apa-apa ama kamu, aku bisa tanya ke dia.” Kata Tirta
               “Iya nggak apa-apa. Tapi, aku nggak pengen duka itu terulang lagi untuk kedua kalinya yank. Aku sayang sama kamu. Tolong kamu bisa ngerti aku.”
               “Duka apa sich yank?? Aku bener-bener nggak ngerti. Coba kamu jelasin ke aku sekarang, apa yang terjadi.” Pinta Tirta
               “Ok.” Jawab Stevie

               Stevie menceritakan semuanya kepada Tirta. Detail!! Lengkap dari awal sampai akhir. Setelah menceritakan semuanya, perasaan Stevie pun menjadi lega.
               “Jadi begitu. Maaf ya yank, aku bener-bener nggak tao. Aku janji nggak bakal telpon-telponan ama Lea lagi.” Kata Tirta sambil menggenggam tangan Stevie.
               “Makasih yank, kamu udah bias ngerti aku.” Ucap Stevie
               “Iya. Mulai sekarang aku janji sama kamu, aku bakal bahagiain kamu dan jadi yang terbaik buat kamu yank. Karena aku sayang sama kamu.” Ucap Tirta sambil tersenyum.

               Sejak saat itu Tirta tidak pernah lagi telpon-telponan dengan Lea atau cewek manapun. Karena dia tidak ingin menyakiti Stevie. Stevie pun bahagia, dia bersyukur karena Tuhan telah memberikan hadiah terindah untuknya.


  THE END 


=================== Tentang Penulis ====================
Nama : Yunietha Sari Mangalla
Email : iechiegochocholate@ymail.com
FB : yurievirca@yahoo.co.id (Yunietha Iechiego shiie’VircanKimbum)
Twitter : inyun_iechiego
Blog : yurieichigeky.blogspot.com
====================================================