Jera
Rintik hujan belum berhenti menetes. Angin berhembus membelai rambut Regita seorang siswa kelas 2 SMAyang sedang berdiri menunggu jemputan sambil menggerutu
"kapan sih hujannya berhenti" rutukku dalam hati. Sekolah memang sudah lengang karena sebagian siswa sudah pulang ke rumah.
"nunggu jemputan ya?" tiba-tiba seorang cowok dengan motor besarnya mengagetkan aku yang sedang kesal.
"eeh .. ooh .. iya nih" jawabku sambil tersenyum kikuk.
"bareng aku aja yuuk" tawarnya
"hmm, ngga usah deh makasih. Aku mau nunggu jemputan dari ruamah aja" aku menolak karena aku tidak mengenal dia. Melihat wajahnya pun tidak pernah.
"langit udah gelap banget loh, kalo kamu keujanan gimana? lagian sekolah udah sepi, kamu mau nuggu sendirian disini? kalo aku jadi kamu, aku lebih milih pulang sendiri naik angkutan umum"
Aku pun berfikir sebentar, kalo dibayangin ngeri juga ya sendirian disekolah yang lumayan serem kalo udah sepi. Isssh!
"ok deh aku ikut sama kamu" sahutku
"nah gitu dong" jawabnya dengan wajah sumringah
"hm" aku hanya menjawab dengan senyuman paling manis, berharap si cowok ganteng ini naksir aku. Loh?
Setengah perjalanan dia menanyakan dimana rumahku, aku pun memberi tahu dengan senang hati. Cowok ini agak ngebut, mungkin karena langit udah mendung.
Dari kejauhan sudah tampak pagar rumahku yang lumayan mewah, menendakan aku orang berada. Hm
"itu rumahku, pagar abu-abu"
"oh yang itu" jawabnya singkat
"udah disini aja, makasih ya udah mau nganterin aku" ujarku sambil tersenyum. Lagi!
"iya sama-sama. Eh nama kamu siapa?"
"oh iya kita belum kenalan, nama aku Regita panggil aja Rere. Hm kalo nama kamu siapa?"
"kevin, aku balik dulu ya" jawabnya sambil meninggalkan aku
Malamnya aku senyum-senyum sendiri membayangkan wajah kevin. Apa aku suka ya sama dia? Ah! aku pun menepisnya.
"mending tidur aja deh" aku berbicara apa diriku sendiri
Pagi ini aku semangat sekali untuk pergi ke sekolah, mungkin karena aku pengen ketemu sama si Kevin. Hihi
Nampaknya aku memang naksir dia.
din diiiiiiiin
Suara klakson mengagetkanku. Aku pun segera berlari keluar dan membuka pintu. Oh ternyata dia kevin
"hai re, berangkat bareng yuk?" tawarnya
"hah?" aku sempet kaget
"ayo ayo, tunggu yaa" aku langsung menjawab lagi dengan semangat. Setelah berlari kedalam untuk mengabil tas dan pamit, Aku dan Kevin pun langsung menuju ke sekolah.
Ketika tiba disekolah, semua siswa yang ada di lahan parkir memandangku dengan heran. Tanpa pikir panjang aku pun langsung menarik tangan Kevin untuk pergi dari situ. Di depan kelasku, kami berpisah.
"sejak kapan lo kenal sama kevin?"
"ih gea, kamu ngagetin aku aja deh" ujarku sambil senyum-senyum
"ditanya malah senyam-senyum, lo ga takut di telen idup-idup sama caca?"
"caca? emang apa hubungannya Kevin sama Caca? Aneh banget sih kamu Ge!" sahutku kesal
"caca itu pacarnya Kevin, lo gak tau apa? 2 hari yg lalu mereka jadian. Di facebook udah banyak yg ngomongin, maklum lah ya Caca kan kaya selebritis gitu"
"gausah ngarang deh!" aku langsung duduk tanpa berbicara lagi.
Ketika jam pelajaran ...
"hm Ge, Kevin kelasnya dimana sih?"
"gue kira lo marah sama gue. Sebelahan sama kelasnya Caca, kenapa?"
"gausah ada Cacanya bisa?!"
Bel istirahat berdering, menandakan waktu belajar usai
"udah deh, ke kantin aja yuk. Gue laperrr" ajak Gea
"iiih, yaudah ayoo"
Di kantin
"kamu rakus banget ge" ujarku sambil tertawa kecil
"bawel lo kampreet, kan uda gue bilangin. GUE LAPER!"
"iya iya, galak banget sih"
"makanya dieeem looo"
"eh Ge Ge!" aku memanggil gea dengan setengah berbisik
"apa lagi sih aaah, ganggu aja lo. Gue lagi makan nih!"
"itu ada Kevin" jawabku gembira
"so? penting gitu?"
"dia mau nyamperin aku Ge!"
"gausah GEER!!!!"
"iiih kamu"
Semakin lama Kevin semakin dekat, aku sudah membayangkan pasti dia mau ngajakin aku pulang bareng deh.
Ketika Kevin tiba didepanku, aku memberi senyum padanya. Tapi dia malah mengerutkan dahinya dan melanjutkan langkahnya ke meja dibelakangku.
Oh god!! Itu Caca, dia tersenyum penuh kemenangan. Sedangkan aku?
"haha itu Kevin re?" tawa Gea meledak melihatku yg sedang menahan rasa malu dan sakit tentunya. Aku berlari meninggalkan Gea sahabatku tanpa mengucapkan apa-apa.
"mau kemana re?!!" ujer Gea setengah berteriak
Aku tak menggubrisnya, Gea pun mengejarku.
"re tunggu duluu!" sahut Gea, aku pun berhenti. Lalu bertanya
"apa? kamu mau ngetawain aku kaya tadi?
"ngga re, ngga! Lo suka sama Kevin? Kenapa ga bilang gue dulu sih, gini kan jadinya. Lagian gue juga udah bilang dia udah punya Caca, lo nya ga percaya"
"hm, aku ga percaya re kan kamu suka bercanda orangnya" jawabku terisak
"udahlah, lo jangan nangis lagi. Masih banyak ko cowok yang lebih baik dari Kevin. Semangat yaa"
" iya Ge, makasih ya" ujarku sambil tersenyum
Bel pulang berdering, aku pun cepat-cepat bergegas meninggalkan kelas. Menurutku hari ini terasa lama sekali.
"Ge, duluan ya" sahutku sambil berlalu meninggalkan Gea tanpa mendengar apa jawaban darinya.
Walaupun bel pulang baru berdering namun, sekolah sudah sepi.
Aku berjalan sendirian menyusuri koridor sekolah, rintik-rintik hujan turun lagi membasahi atap-atap kelas. Aku berjalan secepat mungkin menju gerbang sekolah menunggu supir menjemputku, namun di sisi lain aku mengharapkan Kevin datang lagi untuk menawarakan tumpangan untukku seperti kemarin. Namun harapanku pupus ketika kulihat Kevin dan Caca pulang bersama. Mereka tertawa, apa yang mereka tertawakan? mungkin aku.
Sejak saat itu, aku tidak pernah mengharapkan Kevin lagi. Ku kubur dalam-dalam rasa sayangku padanya yang terlanjur tumbuh, dan tidak akan ada lagi perasaan yg sama untuknya. Aku sudah jera!!
THE END
Haii
Namaku isti, aku sekolah di SMA N 7 CIREBON kelas X. Ini cerpen karya ku sendiri, mungkin masih banyak yang perlu di perbaiki
facebook : Isti Priscillia
twitter : @istirievaldie