Kumpulan Puisi Amalia Wildayati
 |
| 10 hari itu cukup ! Cinta, Ia tumbuh Bukan karena seberapa sering ada pertemuan Bukan karena seberapa sering ada percakapan Bukan karena seberapa lama tercipta sebuah perkenalan 10 hari, itu cukup ! Bahkan kurang dari itu Aku menyimpan rasa padamu Saat pertama kali muncul namamu Lucu ? Aku saja tertawa mengingat semua itu Masih saja kufikirkan apa pesonamu haaaa ! itu begitu memikatku ! 10 hari, itu cukup ! dari duasatu hingga tigasatu Perjalanan cintaku secara semu 10 hari itu, Dia tak tau Hanya aku dan Tuhan yang tau. Hampir putus asa, Ingin meninggalkan semua harapan dan impian Kepada siapa ? tentu dirinya ! Tentang cinta remaja Tentu saja 10 hari itu lebih dari cukup ! Aku mencintainya bahkan pandangan pertama Tapi bukan pandangan pertama Perlukah kusisipkan potret wajahnya ? Kurasa tak memerlukannya ! Ssstt .. Itu ada dalam jiwa gersang diriku Diriku, Aku Gadis yang mencintaimu Hanya kamu ! 10 hari itu waktu yang cukup lama ? Tidak ! itu singkat ! sangat singkat ! Hanya saja terasa begitu lama Karena tak ada hadirnya Ayolah ! Berfikir pakai otak ! Dia itu dimana ? Dan aku sendiri dimana ! Aku hanya tak ingin nasib cintaku berakhir singkat Seperti proses bagaimana aku mencintainya Yang begitu singkat ! Seperti tanpa proses apa - apa. Tuhan, terima kasih untuk 10 hari itu, itu lebih dari cukup ! Mencari Cinta Arjuna Arjuna, Siapa dia ? Entahlah, Yang kutau hanya harapan itu dia ! Entah dalam purnama Ataupun gerhana, Yang kutau harapanku hanya dia ! Entah untuk berapa lama Harapan ini akan bertahan Tiap malam, Mengorek kerak cinta yang masih tersisa Memintal bantal cinta yang lapuk Dan senyap, Aku hanya mampu memimpikan Sang Arjuna dengan wajah kusut. Dimana dan bagaimana caranya Untukku bisa mencari cinta sang arjuna. Haruskah meminjam sayap sang dewa Untuk terbang ke singgasana cinta Di Kahyangan sana ?? Aku memang bukan Srikandi Tapi aku mencari Arjuna hati ini Mungkin bisa kau definisikan maksud ini Atau bahkan metertawakan tulisan gila ini #Ada empat huruf berawalan A dan berakhiran I Maaf Tak perduli bagaimana kamu mencintaiku Tak perduli bagaimana dia mencintaiku Tak perduli bagaimana kamu memperlakukanku Tak perduli bagaimana dia memperlakukanku Yang kutau aku mencintai dia dan dia itu bukan kamu ! Maaf, harusnya kamu tau itu Maaf, sebenarnya aku sudah mengetahuinya Dan itu dari dulu ! Tapi maaf, Aku terlalu mencintainya Dan tak ingin mengingkarinya Kamu tau, Tapi terlalu angkuh ! Tetap saja bertahan pada pendirian sakitmu. Bukan aku ingin melarangmu, Hanya mencegahmu agar tak menangis karenaku. Aku hanya tak ingin menjadi hantu di mimpimu Karena harapmu itu hanya semu. Maaf, aku tak bisa Aku mencintai dia Aku tak bisa lepas dari dia Seberapapun jauhnya dia Hanya dia, dia, dan dia Bukan karena sama - sama berinisial A Tapi ini tentang bagaimana yang ada dalam jiwa |