Aug 13, 2011

Puisi-puisi Muhammad Ismail Husein

Kumpulan Puisi Muhammad Ismail Husein


Bulu Rinduku

Kesepian ini membuatku terus menjerit
Terasa begitu sakit, menahan perih.
Waktu begitu kejam mendorongku ke terperosok
Terpikir angan yang begitu jauh tak terhingga, memandang dengan hampa.

Hati ini terus mencari, entah kemana angan itu pergi
Terpelosok palung hatipun tak ditemukan.
Pikiran entah terbang kemana, jauh melambung.
Hati ini pergi dengan senyum munafik.

Ombak hati menggerus karang cinta yang tak sempat berlayar
Menepi tanpa hasil yang diinginkan.
Tertiup angin bagai kapas terbelah
Kelam gerhana cinta yang tejadi

Andai ia tahu tentang hati ini.
Andai ia mengerti hati ini.
Kepada siapakah ia bertanya.
Kebingungan semua ini.

Dengarlah aku,
Tatap harapanku,
Raihlah semua citaku,
Genggamlah dengan erat dibenakmu.

Letakan semua ini di meja cintamu,
Yang indah dengan hiasan permata hati,
Lindungilah dengan kasih sayangmu,
Dekaplah dengan pelukanmu.

Semoga engkau melihat katak dalam tempurung
Yang begitu bodohnya tanpa persetujuan
Ingin merasakan sejuknya hawa cintamu
yang suatu saat akan terjadi

Cipt : M. Ismail Husein



Rembulu ilalang di pagi itu

Embun penyegar di pagi itu
Terhempas angin melewati celah hati
Terasa segar bagai api unggun
Begitu indah bagai tempat sampah

Gemuruh suara di pagi hari
Sebagai penasihat hatiku
Kicauan burung sebagai gambaran itu
Mengapa seperti ini?

Buih-buih ilalang bertebangan
Itulah hatiku….
Beras yang terlepas dari gabah
Itulah jiwaku….

Selimut salju yang begitu panas
Menyelimuti penat dihati
Teroyakkan hati yang membisu
Menggemparkan telinga yang sedang tentram

Kain itu ntah kemana perginya
Bagai bulu ilalang
Berterbangan mengikuti arah angin
Terbawa arus yang menggoyakkan

Cipt: M Ismail Husein



TEKA TEKI CINTA

Terpelosok di belenggu cinta
Tak pernah terbayang olehku sebelumnya
Kesaksian biksu yang membuat hati terombang ambing
Menerpa kesaksian yang membingungkan

Meratapi dengan keheningan cinta
Memunculkan berbagai diafragma
Membentuk sudut yang bertolak belakang
Menahan semua yang terjadi

Desakan diri terus bermunculan dari berbagai arah
Melawan kerasnya air
Menahan lembutnya batu
Merundukan semua yang terjadi

Mungkin dia tidak tahu
Mungkin dia tak bersamaku
Mungkin dia selalu tersenyum
Tapi ku harap dia mengerti dengan keadaan ini

Kesendirian membuatku merasa tenang
Berpapasan membuat lengkungan yang tak diinginkan
Mengingatnya yang tak terelakan
Memperburuk keadaan yang damai

Pertahanan cintaku hancur oleh meriamnya
Panah cinta terkalahkan oleh pistol hati
Perisai jiwa hilang entah kemana
Tertusuk musuh yang begitu lemah

Waktu yang berjalan sangat berharga bagiku
Langkah kaki yang terikat
Ikatan diri yang tak terlepas apapun
Satu kunci semua itu,,,,, pengertian

Cipt : M Ismail Husein



Harmoni terlewatkan Shimponi

Embun kesunyian menyayat kulit ini
Tak terasa jarum jam terus berlari
Ingin mengulang semua yang terjadi
Entah mengapa dilapisi tembok terlarang

Mata menatap ke atas
Hampa….
Hening….
Begitulah lalu lintas cinta…

Tak mengenal jasanya
Mengingat semua memorinya
Terhempas angin embun pagi
Shimponi yang tak terlewatkan kenangannya

Jiwa yang tak terlindungi
Raga yang menyendiri
Seolah menjerit dengan semua ini
Tak tahu mengapa ini terjadi

Shimponi yang terlewatkan
Harmoni yang telah terjadi
Seolah mengerak di benakku
Menggesang dihatiku

Siapakah dia sekarang?
Kemana dia yang dulu?
Apa yang terjadi?
Kapan ini semua berakhir?

Memandangnya bahagia
Melihatnya tersenyum senang
Menyimaknya bagai angin
Yang terus mengikutimu………. CINTA

Cipt : Muhammad Ismail Husein



CiDuri kebohongan

Jauh…
Tak terbayang….
Meraih api…
Sakit….
Perih….
Hancur…
Gundah…
Gemuruh…
Takut….
Menjerit…

Hatiku terus bertanya dengan ku
Hai?, kenapa.
Tak sebutir katapun tergelincir
Terhalang oleh itu

Waktu yang sengaja mempertemukan
Bertambah perih di dada
Hanya melihat ia berkata
Dengan sejuta aroma perih

Kejujuran membuatku tergoyahkan
Pilar hatipun tak mampu menahannya
Besi penyangga jiwa jatuh bagai tak berdaya
Menimpa semua yang ada

Embun penyejuk datang dengan kabar gembira
Kejujuran mengobatinya
Meski air mata tak terbendung lagi di dalam hati
Membuat bebas hati yang terkurung penasaran

Dia sudah paham hatiku
Meski tak ada kata yang berani maju
Bersikap tak menentu
Bagai ratu yang mengangkat tahta

Cipta : M Ismail Husein