Oct 6, 2011

Sebentuk Hatiku Hanya untuk Putri

Sebentuk Hatiku Hanya untuk Putri

oleh: Fitria
Malam ini udara di depan rumah Putri membawa ke heningan dan membuat Putri teringat akan kekasih nya yang sudah meninggal tiga tahun yang lalu akibat kecelakaan… Andai saja waktu malam kejadian itu tidak ada pertengkaran di antara mereka, mungkin Reyhan saat nie masih bersama Putri.
mungkin mereka berdua sedang asik di tempat Favorit mereka, yaitu di sebuah Danau.

Reyhan tertawa, menangis, marah, wajah nya yang cuek dan tampan itu membuat Putri teringat akan diri Reyhan. Bayang-bayang wajah Reyhan selalu menghampiri Putri ketika dia berada di dalam kesendirian, udara,cuaca,kondisi yang selalu membuat Putri mengingat diri Reyhan.

”Aku merindukan mu Rey…..
 Setiap malam, setiap detik dan waktu yang ku punya tidak terlepas dari ingatan tentang mu.
Tapi sayang…
Kamu sudah tidak bersama ku lagi.
Kalau saat ini kamu melihat ku Rey,aku jadi ingat saat kita berada di Danau Biru itu,senyuman mu yang manis.……
aku kangen wajah itu Rey….
Aku kangen Rey…. Aku kangen kamu Rey…..
Reyhan……….. “ seketika dalam hati Putri menjerit dan merintih, rasa rindu yang membakar hati nya tidak bisa menahan air mata yang membasahi ke dua pipi nya.
sampai saat ini yang Putri rasa kan hanya lah rasa penyesalan.

Dengan mengingat pembicaraan mereka di Danau Biru itu. membuat Putri meneteskan air mata yang sudah tiga tahun di pendam nya.

“Rey…..” Panggil Putri dengan lembut, ketika ia berjalan menuju ke Reyhan yang sedang berdiri di sisi kanan Danau dan memeluk tubuh Reyhan dari belakang.

“hheemmm…, kamu tau Put? Aku nggak bisa membayangkan kalau suatu saat nanti aku tidak ada di sisi kamu lagi sayang!... Tapi jika suatu saat nanti aku meninggal kan kamu,aku mau kamu mendapat kan seseorang yang benar-benar mencintai kamu Put…”  dengan memegang tangan Putri, Rey menatap wajah Putri. Entah apa yang di bicarakan Rey itu jelas membuat Putri tidak suka.

” kamu tuh bilang apa sih sayang, kamu gak akan kemana-mana.

Atau jangan-jangan kamu mau ninggalin aku yah? Kamu selingkuh? siapa cewek itu? Kamu jahat.” Dengan manja Putri mengintrogasi Reyhan dengan pertanyaan-pertanyaan yang bagi Reyhan itu sangat tidak mungkin. Karena yang selama ini di cintai nya adalah Putri. Gadis muda yang ceria, manja dan mungil.

“Siapa yang bilang aku selingkuh? hheemm… kamu takut yah aku tinggalin?” Reyhan malah meledek Putri yang sedang ngambek….

“Terus kenapa kamu ngomong kayak gitu?” manja Putri dengan merangkul kan kedua tangan nya ke pundak Reyhan.

“Aku tuh sayang banget sama kamu Put, jadi mana mungkin aku ninggalin kamu. Aku gak akan pernah ninggalin kamu sampai aku menutup mata ku untuk selama-lama nya!”

“janji?” pinta Putri untuk Rey berjanji.

Reyhan hanya menjawab dengan senyuman dan menganggukkan kepala nya…

“O ya, besok kamu jadi kan kerumah aku Put?” Tanya Reyhan

“Jadi dong sayang, memang nya ada apa sih? Kok tumben banget kamu nyuruh aku ke rumah kamu?” Putri malah balik bertanya

“ Ada deh say… soal nya aku mau ngenalin seseorang sama kamu.”

“ Ok deh, besok kamu gak usah jemput aku. Biar aku ke rumah kamu sendiri aja yah.”

“ Yaudah nanti kamu kabarin aku aja.”

“Ok!”

Di situlah terakhir Putri pergi ke danau itu dengan Reyhan, semenjak Rey meninggalkan Putri, Putri tidak pernah datang lagi ketempat itu.

Keesokan hari nya….

  “Sayang, aku lagi on the way nih kerumah kamu.” SMS singkat pun di kirim ke Reyhan. Dalam hitungan detik SMS Putri mendapat balasan dari Reyhan.

“ Ok! Kalau sudah sampai di rumah, kamu masuk aja. Tunggu di kamar aku aja ya sayang, soal nya aku lagi keluar dulu ada urusan. Cuma sebentar kok.”

“ Ok!”

Saat Putri tiba di rumah Reyhan, Putri langsung melangkah kan kaki nya ke dalam kamar Reyhan.

“ Ya ampun ini kamar berantakan banget. Dasar Reyhan…” Ujar Putri yang langsung memberes kan kamar Reyhan. Tanpa di sengaja, Putri menemukan sebuah foto Reyhan bersama wanita lain di atas tempat tidur  Reyhan.

Tak pikir panjang, pikiran Putri tak berbuat baik. Pikiran nya berkata bahwa Reyhan telah selingkuh.  Mungkin ini lah kenapa Rey bicara kepada Putri di danau itu, bicara bahwa ia kelak akan meninggalkan nya. Baru saja Putri ingin melangkahkan kaki nya keluar dari kamar itu, Reyhan datang dan terjadi lah pertengkaran itu.

“Sayang kamu udah datang, dari jam berapa?” Tanya Reyhan

Dengan terkejut, Reyhan mendapat jawaban dari Putri dengan sebuah tamparan.

“ Putri, apa-apaan sih kamu! Kenapa kamu nampar aku? Salah ku apa?” Tanya Reyhan dengan wajah yang bingung dan tak mengerti dengan sikap Putri.

“Basi tau nggak kamu.” Putri melangkah kan kaki nya keluar kamar.

“Maksud kamu apa sih Put?” Reyhan semakin bingung dengan omongan Putri.

Putri terus saja melangkah ke luar dari rumah Reyhan dan tidak mau mendengarkan alasan apapun dari Reyhan.pertengkaran itu membuat Putri marah besar kepada Rey. Sempat Reyhan memohon untuk menjelaskan soal foto itu. Tapi sayangnya Putri tidak perduli dan langsung pergi meninggal kan Reyhan.

Putri sama sekali tidak memperdulikannya. Putri hanya berlari kedepan rumah untuk pergi meningalkan Reyhan, Rey pun berusaha mengejar Putri. Tapi kaki Putri terus saja tidak berhenti untuk berlari…

“Put tunggu… kamu harus dengar penjelasan aku dulu,!” Rey berhasil menghentikan langkah Putri, Rey menarik tangan Putri dan berusaha untuk menjelaskan nya.

“Nggak ada yang perlu kamu jelasin Rey, bukti foto itu sudah jelas. ough, pantesan aja kemarin kamu bilang kamu takut ninggalin aku. Kamu takut kalau aku tau kamu itu selingkuh? Bukan begitu Reyhan???”

Amarah Putri tidak lagi terbendung, dia lebih percaya dengan apa yang dia lihat di bandingkan harus mendengar penjelasan dari orang yang sangat dia cintai.

“Maksud kamu apa sih Put? Foto apa?” Rey sama sekali tidak mengerti dengan omongan Putri, dia ingin sekali menjelas kan nya ke Putri. Tapi  apa yang Putri lakukan???

Putri sudah termakan api cemburu. Putri hanya menutup telinga nya dan berusaha melepaskan tangan nya dari genggaman Reyhan. Putri pun kembali berlari dan menghentikan kan taksi yang ada di hadapan nya. Saat itu Putri benar-benar mengaku salah, apa yang ia lakukan telah membawa penyesalan untuk diri nya sendiri.

Lima detik taksi berjalan….

DEEESSS……SSS…..!!!

Taksi yang Putri tumpangi langsung disuruh nya berhenti, tatapan Putri ter’alihkan kebelakang taksi.
Ternyata inilah jawaban dari pembicaraan mereka di Danau Biru itu. Bukan sebuah foto lah hasil dari pembicaraan kami saat di Danau Biru itu, melainkan kematian ini.

Putri sangat merasa bersalah sekali.

“ Rey………!” Putri keluar dari taksi dan langsung berlari menuju tubuh Reyhan yang sedang terdampar tak berdaya.

“Put…, maafin aku sayang.

Itu adalah foto aku dengan adik ku Lusi, yang rencana akan aku kenal kan ke kamu hari ini. Maafin aku sayang sudah membuat kamu salah paham.” Dengan tubuh yang berlumuran darah dan tak berdaya, Rey berusaha menjelaskan kan nya ke Putri.

“Iya..iya…. ak..ku yang seharusnya minta maaf Rey, kamu tahan yah. Tolong….” Dengan terbata-bata Putri bicara dan  berusaha mencari pertolongan untuk membawa Rey kerumah sakit terdekat.

 “Mas tolong panggil ambulan, cepet mas..pak…. tolong.” Dengan panik Putri terus berusaha untuk tidak membuat Reyhan tertidur.

“Rey kamu harus selamat, kamu gak boleh ninggalin aku, kamu bertahan yah. Sebentar lagi ambulan nya datang. Aku minta maaf yah sayang, aku benar-benar minta maaf…” air mata yang tak henti Putri tetes kan membuat ia terus merasa bersalah….

(ya Tuhan, selamat Reyhan…. Jangan biar kan dia meninggalkan aku Tuhan!) Ujar Putri dalam hati.

“Kamu gak salah Put… justru aku yang seharus nya minta maaf sama kamu. Maafin kesalahan aku selama ini yah Put, aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu. Sebentuk hati aku akan selalu ada untuk kamu.”

“Gak Rey, ka.. kamu akan selamat, dan kita akan sama-sama lagi yah!  Kamu gak boleh ninggalin aku Rey, gak boleh… kamu tahan yah” Dengan suara terbata-bata Putri menangis.

“Put… boleh aku memeluk tubuh kamu untuk yang terakhir kalinya?” Dengan rasa sakit yang di tahannya, Reyhan memeluk tubuh mungil Putri…

Hembusan terakhir pun ia keluarkan dengan mengucapkan kata

 “AKU MENCINTAI MU PUTRI WIJAYA”

Itulah terakhir Putri mendegar Reyhan mengucapkan kata bahwa Rey mencintai Putri. Pelukan itu pun adalah pelukan terakhir darinya, hanya itu yang di berikan ke Putri.

“Aku sangat merindukan mu Rey……”

 Maafin aku Rey, aku sudah bersalah dalam menilai kamu. Aku seperti ini karena aku mencintai kamu. Tapi penyeselan ku semua nya sudah terlambat. Di sini aku selalu merindukan mu, dan cinta ini hanya untuk kamu Rey. Aku hanya bisa berdo’a agar Tuhan selalu menjaga cinta kita. Sampai kapan pun kamu akan selalu ada untuk ku.

=======================================================
Karya : Fitria
User name : Vitry Zhinee
Facebook : vzhinee@yahoo.com
=======================================================