Dec 14, 2009

Dunia Kehidupan Remaja

Dari Remaja untuk Remaja oleh Remaja 

Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan melibatkan remaja dalam suatu kegiatan atau kebijakan? Kita ambil contoh dalam masalah pendidikan seksual dan kesehatan reproduksi. Pada awalnya masyarakat banyak yang mempertanyakan mengapa remaja perlu diikutsertakan dalam mengurus masalah Kesehatan Reproduksi? Itu kan untuk mereka yang sudah berumah tangga, atau buat mereka yang memang sudah saatnya membina keluarga baru?

Kehidupan berkeluarga yang bahagia itu justru harus mulai direncanakan sejak remaja, sejak seorang anak mendapat menstruasi atau mimpi basahnya. Kita berhak mendapat informasi yang benar mengenai kesehatan reproduksi dan seksualitas, justru supaya bisa melindungi diri dari semua perilaku yang tidak atau kurang baik. Untuk apa? Tentu saja supaya kita tetap sehat secara lahir, batin dan sosial sampai saatnya siap membina kehidupan berumah tangga. 

Sudah ada banyak kasus dan contoh dari kehidupan kita sehari-hari bagaimana seorang remaja kehilangan masa depannya hanya karena tidak mendapat informasi yang benar untuk melindungi diri sendiri dan untuk menjaga orang-orang di sekitarnya. Misalnya kasus-kasus kehamilan di luar nikah, aborsi, over dosis, HIV/AIDS, pelecehan seksual dan masih banyak hal lainnya.

IPPF (International Planned Parenthood Federation) dengan PKBI sebagai salah satu anggotanya, sadar betul adanya ancaman besar tehadap remaja, sehingga IPPF dan PKBI mulai menggagas program peduli remaja. Peduli remaja sebagai partner, pelaku dan target group dari semua kegiatan yang diselenggarakan. Sebagai mitra, IPPF sudah mengakui keberadaan remaja untuk duduk bersama para orang dewasa, berdebat, berbagi ide dan pengalaman, untuk kemudian menghasilkan suatu kebijakan yang disebut Youth Manifesto.
Keberadaan youth manifesto telah menjamin hak kita sebagai remaja di seluruh dunia untuk mendapat informasi dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan kita. Youth manifesto adalah program atau kebijakan internasional yang dibuat dari, oleh dan untuk remaja

Ada dua hal yang mendasar bagi IPPF maupun PKBI terhadap eksistensi remaja dalam programnya, yaitu kerjasama remaja-dewasa agar remaja memperoleh informasi yang dibutuhkan; dan agar remaja bisa berpartisipasi secara aktif dalam lingkungan sosialnya.
Keberadaan youth member dalam organisasi IPPF ada dalam setiap level strukturalnya. Sejak 1998, IPPF mewajibkan anggota Governing Council-nya terdiri atas 20% youth representatives (Governing Council adalah badan tertinggi IPPF tempat semua kebijakan IPPF dibahas untuk menentukan strategi dan pengambilan keputusan tertinggi). Coba bayangkan, kita-kita yang remaja ini, diikutsertakan di dalamnya! Ternyata suara kita juga ikut didengar. Enggak gampang lho, mendapat kepercayaan untuk bisa ikut menentukan kebijakan IPPF!

Lalu bagaimana peran remaja dalam pelaksanaan program? PKBI sudah punya 26 youth center di seluruh Indonesia. Remajalah yang punya andil paling besar dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan di youth center. Sebut saja mulai dari identifikasi bentuk program, perencanaan kegiatan termasuk strategi untuk penjangkauan kelompok dampingan, sampai implementasi programnya, semua dikerjakan oleh remaja. Hebat, kan?

Coba deh main ke youth center yang ada di kota kita, teman-teman pasti menjumpai orang-orang yang sebagian besar memang remaja seusia kita-kita. Itulah hebatnya remaja. Kalau kita memang bisa memanfaatkan kesempatan dan punya ruang yang cukup bebas untuk berkembang, jangan pernah menyia-nyiakannya.

Tentu saja kita juga enggak bisa lepas sepenuhnya dari peran orang-orang dewasa. Kegiatan teman-teman di youth center PKBI ini cukup membuktikan kalau kita mau, kita pasti bisa memberi yang terbaik.

Nah, tanggal 12 Agustus nanti, kenapa enggak kita isi dengan sebuah perayaan kecil atas apa yang telah kita capai dan apa yang akan kita lakukan ke depan nanti. Kita mulai mengisi hidup kita dengan menjadi pribadi yang bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi orang-orang di sekitar kita, apapun bentuknya. Have a very nice youth day….

Chatarina Wahyurini dan Yahya Ma'shum PKBI Pusat (Dari berbagai Sumber)