Ada kiriman puisi terbaru nih... Puisi kali ini datang dari sobat Sutan Rachman. Puisi-puisinya saya rasa cukup bagus terutama untuk bahan renungan. Terima kasih buat sutan Rachman yang sudah mengirimkan karya puisinya ke blog Remaja ini.
Buat sobat-sobat yang lain yang ingin puisi-puisi karyanya dipublikasikan di blog ini, silahkan kirimkan puisi karya sobat lewat email: lukasgentara@ipal.com. Jenis puisi bebas, bisa puisi apa saja. Kalau sobat punya puisi cinta atau puisi romantis, silahkan dikirim. Ada puisi persahabatan atau puisi tentang sahabat, boleh juga dikirim. Syarat dan ketentuan silahkan lihat dalam artikel kirim puisi, di bagian atas blog ini.
Sekarang mari kita simak dulu puisi-puisi karya Sutan Rachman yang berikut ini.
CINTA SEJATI
Sutan Rachman Whs
mencari-cari buat dapatkan cinta sejati,
aku tiada mengerti apakah ia nyata atau semu,
karena manusia mudah berganti hati,
dulu ialah yang kita suka,
ialah pujaan,
ialah bunga tercantik diatas jutaan bunga..
..tapi sekarang ia
bukanlah apa-apa,
sama dengan batu ditepi jalan raya,
melihatnya pun enggan,
cinta hanyalah fana, tiada guna memujanya...
Tuhanlah yang slalu
mencintai kita, walau kita seringkali melalaikanNya
DOAKU
Sutan Rachman Whs
berikanlah aku yang terbaik buatku dan agamaku...
jika ia tidak baik, jadikanlah hatinya terbuka buat ikutiku dan jalanMu..
jadikanlah cintanya hanya untukku dan untukMu...
berikanlah kami kesempatan buat bersatu di bawah naungan cinta kami dan cintaMu..
mudah-mudahan cintanya dapat smakin memperkuat usahaku buat menuju kepadaMu...
musim semi bertandang, menggantikan musim dingin di hati..
hujan juga turun mengisi bejana sukma yang kering...
mentari pagi tersenyum dari balik peraduannya setelah malam tak berbintang memeluk hatiku...
WAHAI DARA
Sutan Rachman Whs
puspa warna bunga-bunga, bertaburan mahkotanya, dibawa angin kelakar,
iringi langkah kesendirianku, seraut mahkota itu menggores jiwaku,
kuhaturkan beribu puisi buat sang impian hati,..
tersenyum tipis, dia kemudian berlalu,
tinggalkan jejak kelukaan yang mendalam,
duhai dara..
tegalah kau hempaskan rasa yang bertahun-tahun kusimpan..
duhai dara,
tengoklah lekat-lekat wajahku, selaksa kesedihan bertumpuk dibaliknya..
duhai dara,
Aku bukanlah orang dewasa yang dapat tegar, menerima ini.
Nah, itu dia puisi-puisi karya Sutan Rachman Whs. Bagaimana, bagus kan? Ayo segera kirimkan puisi-puisi kamu...!