Dec 26, 2010

Puisi Reza Fahmi

Kumpulan Puisi Reza Fahmi

MARRY ME CHAYANK
under: puisi romantis

marry me chayank
marry me

karena sms reply darimu selalu kurindu
kusimpan semua hingga penuh folder inbox-ku

dan tawamu di telepon kala jam kuntil anak
berdengung tak henti
terbawa mimpi terbawa berak

marry me chayank
marry me

agar status single pada account facebook-ku
berubah jadi married to...
agar bisa ku upload poto kita berdua
dan kuberi judul dengan bangga
…engkau istri tercinta

agar suatu hari nanti
ada poto bayi tertawa pada tampilan desktop-ku
buah kerja keras tapi enak kita
setiap malam jum'at selepas isya

marry me chayank
marry me

kubawa kau nanti ke ujung pelangi
mengunjungi paman bahagia
dan tante sehidup-semati

marry me chayank
marry me

maka segelas kopi
secarik puisi setiap pagi
dan sumpah atas nama cinta
takkan-berpaling-darimu selamanya
kan kuukir pada tiang
gerbang rumah kita nanti
kulukis pada bantal guling
dengan liur dan air mata

selusin gombal untukmu
dan sejuta omong kosong selalu
tak bosan-bosan hanya untukmu
setiap hari, setiap pagi, sampai aku mati, atau engkau mendahului
omong kosong yang engkau tahu
berbunyi "akyu cinca kamyu, darling"
gombal yang engkau tahu
tak keluar dari mulut bau nagaku
tapi keluar dari hati-apa-adanya
...hati-apa-adanya ku

marry me chayank
marry me


MUNGKIN KITA ADALAH WEDUS GEMBEL
under: puisi kehidupan

Mungkin kita adalah wedus gembel
Awan debu panas yang meluncur dari puncak ketidakpedulian kita
Anak-anak jalanan yang berleleran seperti tarian lalat di atas kotoran
Pengemis renta yang menghiasi ruang publik kita
Hanya mendorong kita menunjuk hidung pemerintah atas kegagapan mereka
Lalu kita pulang ke rumah makan dengan nyaman bersama anak istri tercinta

Mungkin kita adalah wedus gembel
Pemujaan kita yang berlebih terhadap benda-benda
Konsumerisme menjadi agama, etalase mall menjadi berhala
Meng-alien-isasi mereka yang tak punya account facebook atau blackberry
Sebagai mereka yang biasa saja, debu dalam pergaulan sehari-hari
Mereka yang biasa saja adalah jutaan minoritas yang sesak napas melihat kemajuan jaman
Sesak napas mengukur betapa mereka jauh ketinggalan
Mereka adalah anak-anak yang ngiler melihat temannya bermain PS atau game online
Sementara ayah ibu mereka menggadaikan nyawa bekerja di bawah upah minimum minim layak kehidupan

Mungkin kita adalah wedus gembel
Yang jadikan mbah maridjan pahlawan gagah perkasa
Kita citrakan dia sebagai benteng terakhir keberanian manusia
Lalu kematiannya yang absurd mungkin saja karena
Ia tak lagi mengenali dirinya di tengah gemerlap lampu sorot media
Keanehan dikomersialisasi, kesalahan diberitakan sebesar-besarnya
Lalu kita melupakan sedikit kebaikan yang berserak dimana-mana
Kita salahkan media massa karena tak bijak membuat berita
Padahal yang mengkonsumsi berita adalah kita
Pilihan ada di tangan kita

Mungkin kita adalah wedus gembel
Awan debu panas yang membunuh manusia sekeliling kita
Karena kita lupa
Bagaimana cara menjadi manusia


LAKSANA LANGIT
under: puisi ibu

di bagian mana dari langit
Tuhan ciptakan hujan

dari air matamu kah, ibu?

demi ujung-ujung daun yang basah dibalut embun pagi
sabarmu ibu
laksana langit, lapang tak bertepi

www.reza-fahmi.blogspot.com