Kumpulan Puisi Muhammad Ismail Husein
Kesepian ini membuatku terus menjerit
Terasa begitu sakit, menahan perih.
Waktu begitu kejam mendorongku ke terperosok
Terpikir angan yang begitu jauh tak terhingga, memandang dengan hampa.
Hati ini terus mencari, entah kemana angan itu pergi
Terpelosok palung hatipun tak ditemukan.
Pikiran entah terbang kemana, jauh melambung.
Hati ini pergi dengan senyum munafik.
Ombak hati menggerus karang cinta yang tak sempat berlayar
Menepi tanpa hasil yang diinginkan.
Tertiup angin bagai kapas terbelah
Kelam gerhana cinta yang tejadi
Andai ia tahu tentang hati ini.
Andai ia mengerti hati ini.
Kepada siapakah ia bertanya.
Kebingungan semua ini.
Dengarlah aku,
Tatap harapanku,
Raihlah semua citaku,
Genggamlah dengan erat dibenakmu.
Letakan semua ini di meja cintamu,
Yang indah dengan hiasan permata hati,
Lindungilah dengan kasih sayangmu,
Dekaplah dengan pelukanmu.
Semoga engkau melihat katak dalam tempurung
Yang begitu bodohnya tanpa persetujuan
Ingin merasakan sejuknya hawa cintamu
yang suatu saat akan terjadi
Cipt : M. Ismail Husein
Rembulu ilalang di pagi itu
Embun penyegar di pagi itu
Terhempas angin melewati celah hati
Terasa segar bagai api unggun
Begitu indah bagai tempat sampah
Gemuruh suara di pagi hari
Sebagai penasihat hatiku
Kicauan burung sebagai gambaran itu
Mengapa seperti ini?
Buih-buih ilalang bertebangan
Itulah hatiku….
Beras yang terlepas dari gabah
Itulah jiwaku….
Selimut salju yang begitu panas
Menyelimuti penat dihati
Teroyakkan hati yang membisu
Menggemparkan telinga yang sedang tentram
Kain itu ntah kemana perginya
Bagai bulu ilalang
Berterbangan mengikuti arah angin
Terbawa arus yang menggoyakkan
Cipt: M Ismail Husein
TEKA TEKI CINTA
Terpelosok di belenggu cinta
Tak pernah terbayang olehku sebelumnya
Kesaksian biksu yang membuat hati terombang ambing
Menerpa kesaksian yang membingungkan
Meratapi dengan keheningan cinta
Memunculkan berbagai diafragma
Membentuk sudut yang bertolak belakang
Menahan semua yang terjadi
Desakan diri terus bermunculan dari berbagai arah
Melawan kerasnya air
Menahan lembutnya batu
Merundukan semua yang terjadi
Mungkin dia tidak tahu
Mungkin dia tak bersamaku
Mungkin dia selalu tersenyum
Tapi ku harap dia mengerti dengan keadaan ini
Kesendirian membuatku merasa tenang
Berpapasan membuat lengkungan yang tak diinginkan
Mengingatnya yang tak terelakan
Memperburuk keadaan yang damai
Pertahanan cintaku hancur oleh meriamnya
Panah cinta terkalahkan oleh pistol hati
Perisai jiwa hilang entah kemana
Tertusuk musuh yang begitu lemah
Waktu yang berjalan sangat berharga bagiku
Langkah kaki yang terikat
Ikatan diri yang tak terlepas apapun
Satu kunci semua itu,,,,, pengertian
Cipt : M Ismail Husein
Harmoni terlewatkan Shimponi
Embun kesunyian menyayat kulit ini
Tak terasa jarum jam terus berlari
Ingin mengulang semua yang terjadi
Entah mengapa dilapisi tembok terlarang
Mata menatap ke atas
Hampa….
Hening….
Begitulah lalu lintas cinta…
Tak mengenal jasanya
Mengingat semua memorinya
Terhempas angin embun pagi
Shimponi yang tak terlewatkan kenangannya
Jiwa yang tak terlindungi
Raga yang menyendiri
Seolah menjerit dengan semua ini
Tak tahu mengapa ini terjadi
Shimponi yang terlewatkan
Harmoni yang telah terjadi
Seolah mengerak di benakku
Menggesang dihatiku
Siapakah dia sekarang?
Kemana dia yang dulu?
Apa yang terjadi?
Kapan ini semua berakhir?
Memandangnya bahagia
Melihatnya tersenyum senang
Menyimaknya bagai angin
Yang terus mengikutimu………. CINTA
Cipt : Muhammad Ismail Husein
CiDuri kebohongan
Jauh…
Tak terbayang….
Meraih api…
Sakit….
Perih….
Hancur…
Gundah…
Gemuruh…
Takut….
Menjerit…
Hatiku terus bertanya dengan ku
Hai?, kenapa.
Tak sebutir katapun tergelincir
Terhalang oleh itu
Waktu yang sengaja mempertemukan
Bertambah perih di dada
Hanya melihat ia berkata
Dengan sejuta aroma perih
Kejujuran membuatku tergoyahkan
Pilar hatipun tak mampu menahannya
Besi penyangga jiwa jatuh bagai tak berdaya
Menimpa semua yang ada
Embun penyejuk datang dengan kabar gembira
Kejujuran mengobatinya
Meski air mata tak terbendung lagi di dalam hati
Membuat bebas hati yang terkurung penasaran
Dia sudah paham hatiku
Meski tak ada kata yang berani maju
Bersikap tak menentu
Bagai ratu yang mengangkat tahta
Cipta : M Ismail Husein