Hari kemerdekaan adalah hari yang penuh rasa
syukur dan rasa kemenangan. Teringat 68 tahun lalu para pemuda dengan senangnya
merayakan hari ini. Tepat tanggal 17 Agustus naskah proklamasi telah
berkumandang yang dibaca oleh presiden kita Ir. Soekarno. Nah kali ini gen22
akan share cerita singkat tentang hari kemerdekaan. Semoga cerita ini bisa
sedikit menghibur para pembaca. Jika kamu memang cinta Indonesia sebaiknya
Silahkan baca sampai selesai
.
Upacara Atau Pacaran ?
By.
Sandy Galang Pradana
Hari kian
memanas, dahaga mulai mengeringkan tenggorokanku. Tiba-tiba kulihat sosok
seorang pemuda tak lain dan tidak bukan adalah sahabat sejatiku yaitu si Raka.
Dia kelihatan kelelahan dan kepanasan. Baju rapi warna putih di pakainya dengan
kelihatan berwibawa. Saat kulihat dia sedang duduk di sebuah kursi pinggiran
jalan nampak menunggu sesuatu. Kemudian tanpa ragu aku mulai menghampirinya aku
pun mulai berbincang dengannya.
“Hai Ra, kenapa kamu
terlihat kelelahan begitu trus kamu pake
baju beginian mau ngapain ?” tanyaku padanya
“loe gila apa, nih tanggal berapa
?” jawab Raka dan malah balik nanya
“Tanggal 17 Agustus 2013, Waah
kamu jadi petugas upacara ya.. widih keren coy pakaianmu keren” Jawabku
“Ya biasa aja kali” Sahut Raka
“Kamu kok murung gitu, kamu capek
ya ?” Tanya aku sambil kutepuk bahunya
Raka pun menjawab “bukan capek, Cuma kesel aja sama si Andini
masak nggak tau apa kalau ini hari kemerdekaan. Eh dia malah ngajak ketemuan,
ngajak jalan, ngajak makan, ngajak shooping.... Padahal udah tau kalau aku ini
petugas upacara tapi dia malah begitu . Dan dia... ”
“dia cerewet.......”
(tiba tiba suara itu muncul dan
ternyata itu adalah suara Andini si pacarnya Raka)
“ehmm... A,,,A...Andini kamu kok
ada disini” tanya Raka
“Gue udah dengar apa kata loe
semua,, sekarang tinggal gue ngasih pilihan kamu mau ngajak aku jalan-jalan
atau kamu lebih memilih untuk upacara. Ingat,,, jauh-jauh hari kamu udah pernah
janji kalau suatu saat ingin ngajak begini” Ucap si Andini
“Iya.. tapi ini kan hari
kemerdekaan dan aku harus upacara, masak kamu gak ngertiin aku banget sih..
Kamu nggak tau apa kalau aku udah dipercaya dan tiga puluh menit lagi aku harus
pergi ke lapangan upacara...” Jawab Raka dengan kesal
“oke,, terserah kamu aku mau
pergi sendiri....” balas Andini dengan sangat marah kemudian ia langsung pergi
Aku hanya sebagai penonton
mereka bertengkar. Karena aku sendiri tak mau ikut urusan mereka. Namun dalam
pikiranku berkata gila banget si cewek ini kok nggak ada pengertiannya sama
sekali ya. Raka pun terlihat pasrah dan terdiam tanpa mengurusi pacarnya itu.
Lalu ia berkata padaku dia akan pergi ke lapangan upacara karena saat itu udah
jam 9.30 sementara upacara dimulai jam 10 pagi.
Raka lalu berangkat dengan menaiki
sepeda motor keren yang dimilikinya. Aku pun melihat wajahnya aneh sedikit
terbebani. Namun aku tak terlalu mempedulikannya dan aku langsung meninggalkan
tempat duduk tadi lalu langsung pulang kerumah. Karena aku kebetulan tidak
mengikuti upacara bendera.
Sesampai dirumah tiba-tiba hape
ku bunyi. Dan ternyata ada telpon masuk. Yakni dari nomor hapenya Raka. Namun
yang menelepon kini adalah orang tuanya. Orang tuanya mengabarkan jika Raka
kecelakaan saat menuju ke lapangan upacara dan sekarang dirawat di Rumah Sakit.
Aku pun langsung shok
mendengarnya lalu langsung menuju rumah sakit itu. Terlihat disitu beberapa
keluarga Raka mulai dari ayah, ibu, paman, dan neneknya ada disitu semuanya.
Juga terlihat ada Andin disitu sedang menangis menyesal. Namun nampaknya Tuhan
sudah tidak bisa menahan Raka agar hidup lebih lama di dunia. Dokter berkata
bahwa Raka sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Aku langsung menangis merasakan kesedihan ini,
rasanya baru beberapa jam tadi ketemu Raka. Eh sekarang dia harus kecelakaan dan
nyawanya tidak terselamatkan lagi. Dan aku juga melihat tangisan orang tua
serta kerabat keluarga Raka disana.
Kemudian Andini memanggilku, dan
dia berkata kepadaku :
“Hari ini adalah hari paling
buruk dalam hidupku, aku sangat menyesal dengan hari ini. Hari dimana aku
kehilangan orang yang paling aku cintai. Mungkin Tuhan terlalu sayang kepada
Raka sehingga Tuhan mengambilnya. Dan memang hari kemerdekaan ini sudah menjadi
tak merdeka lagi buatku karena aku tak menganggap hari ini adalah hari
kemerdekaan”
SELESAI
Nah cerita diatas bisa buat
renungan dan ingat bahwa hari kemerdekaan adalah hari dimana kita harus benar-benar
menghargai hari ini. Lalu marilah untuk menjadi remaja yang cinta kepada
Indonesia. Dari cerita tersebut terlihat bahwa Andini sudah tidak menganggap
lagi apa itu hari merdeka. Dan akibatnya sudah terlihat sekali penyesalan yang
luar biasa.