Seorang pria hendaknya dapat
dipercaya akan kata katanya. Pria yang bijak adalah pria yang mampu
mengaplikasikan apa yang diucapkannya dengan kejujuran dan dibuktikan kebenarannya.
Pria sejati tak akan banyak mengumbar janji, tapi akan menampakkan bukti walau
berarti bukti itu muncul secara perlahan. Kebohongan bagi seorang pria sejati
itu adalah pantangan dalam hidup.
Ada pula seorang pria yang
harus terpaksa berbohong dalam hal kebaikan, dan ada yang lebih parah lagi
yakni berbohong setiap saat atau terbiasa menyatakan janji, tetapi tak ada buktinya.
Maka dari itu sebagai pria hendaknya mengintropeksi diri terhadap kebohongan
yang telah diperbuatnya.
Berbohong akan merusak
segalanya, dengan kebohongan kita bisa menyesatkan orang dan tentu menyesatkan
diri kita sendiri. Kebohongan membuat hidup lebih buruk, dan tak terarah. Namun
sayangnya sebagai manusia yang jauh dari kesempurnaan seringkali kita terjerat
dalam sebuah kebohongan.
Didalam suatu interaksi
ataupun hubungan, khususnya hubungan cinta. Telah dapat dipastikan bahwa
kebanyakan putusnya hubungan adalah karena ada salah satu pihak yang menanamkan
kebohongan dalam kehidupan kasih sayangnya. Akibatnya hubungan tak terkendali
dan putuslah hubungannya walau hanya berbohong untuk sekali.

Ada yang menyatakan bahwa
hidup tak lepas dari kebohongan, memang itu tak salah jua. Namun semua
kebohongan itu akan musnah selama manusia mampu mengendalikannya. Seorang pria
akan lebih pantas disebut sebagai pria sejati apabila dia selalu mengutarakan
kejujuran dalam ucapannya, kebaikan dalam hatinya, serta keikhasan dan
ketulusan dalam tingkah lakunya.
Mulai dari sekarang, marilah
kita hidup untuk lebih baik dan membiasakan untuk selalu jujur dalam setiap
keadaan. Sulit memang, tapi akan mudah bila kita membiasakannya. Karea
kejujuran adalah salah satu kunci sukses menuju keberhasilan, tak hanya
kesuksesan di dunia namun juga kesuksesan kelak setelah kita terbaring untuk
selamanya.