Perasaan memang sulit untuk
berbohong, terutama ketika perasaan kekaguman muncul dari dalam hati. Pernahkah
kamu mengalami hal yang demikian ? Dimana kamu merasa grogi hingga salah
tingkah ketika bertemu, berbincang, atau dekat orang yang sangat kamu kagumi.
Hingga mungkin kamu merasa ada yang gimana gitu, dan hingga kamu
bertanya-tanya. Apakah ini yang dinamakan rasa cinta ? Ataukah hanya sebuah
rasa kekaguman saja ? Hmmm… perlu dipertimbangkan.
Seperti yang terjadi, cinta
memang seringkali berawal dengan sebuah kekaguman. Dimana rasa kekaguman itu
begitu melekat dihati, hingga membuat kamu bertingkah aneh atau sering disebut “salting”.
Wajar-wajar saja rasa kekaguman muncul. Apalagi ketika kamu melihat sosok orang
yang kamu kagumi, entah kamu kagum karena wajahnya yang rupawan, sifatnya yang
baik, penampilannya yang keren, gaya bahasa yang ngangenin, atau entah apa
saja. Semua itu bisa memunculkan sifat kekaguman.
Kamu mungkin bisa
mengartikan itu cinta, tapi jangan semudah itu. Nampaknya untuk mengujinya kamu
perlu menunggu beberapa waktu. Jika kamu masih saja mengaguminya, mungkin
itulah yang dinamakan cinta. Tapi jika selama beberapa waktu, eh ternyata rasanya
sudah hilang. Itu namanhya hanya rasa simpatik saja dan bukan namanya cinta.
Cinta tak menulai dari
fisik, itu poin utama yang perlu diingat. Terkadang kita terlalu tertarik
dengan struktur wajah yang rupawan dan mengartikannya cinta, padahal nyatanya
bukan. Serta yang perlu diingat, kamu pasti bisa menemukan jawaban dari
pertanyaan tadi. Bahwa hatimu tidak akan berbohong mengenai apakah kekaguman
itu dinamakan cinta atau hanyalah rasa simpatik saja.