Mar 5, 2012

Live And Love (Hidup dan Kasih Sayang)

Live And Love ( Hidup dan Kasih Sayang )
Karya: Lusiana Indriani

Menjadi anak tunggal bagi sebagian banyak orang orang adalah suatu hal yang menguntungkan, Semua kasih sayang yang diberikan orang tua tidak terbagi dan masalah harta gono gini juga tidak perlu berebut dan saling menjatuhkan. Tetapi tidak untuk Tere, dia bahkan anak tunggal tetapi kehidupannnya tidak seperti yang orang-orang bayangkan walaupun keluarga Tere adalah orang kaya dia malah merasa menderita dan sangat kesepian.

Cerpen Live and Love
Saat makan pagi Tere mencoba membujuk kedua orang tuanya agar dia tidak Home Schooling lagi. 
"ma Tere gak mau Home Schooling lagi, Tere kesepian ma! pokoknya Tere mau sekolah di sekolahan!"
"Tere, bukankah lebih baik kamu di rumah saja belajarnya juga lebih efektif!"tanggap mamanya
"Tapi maa!...."jawab Tere
"Tere!!! kamu itu harus nurut sama mama! ini demi kebaikan kamu juga!"sahut mama Tere
Saat mereka sedang ribut papa Tere baru keluar dari ruang kerjanya
"Ada apa ini kok ribut-ribut?"tanya papa Tere
"Pa! Tere pengen sekolah di sekolahan boleh kan Pa!"pinta Tere
"Kenapa gak boleh? boleh aja yang penting kamu seneng dan nyaman belajarnya"jawab papa Tere
"Papa ini! nanti kalo Tere bergaul sama anak yang nggak-nggak gimana?"sahut mama Tere
"Ma! Tere itu sudah besar! dia bisa memilih mana yang baik dan mana yang tidak baik!"jawab papa Tere
"Pa, nanti anterin Tere daftar ya pa!"pinta Tere
"iya, cepet makannya diabisin dulu"jawab papa Tere
       Alangkah senangnya hati Tere, ketika dia bisa berinteraksi dengan banyak orang setelah mendaftar dia langsung menuju kelasnya, saat Tere sedang bingung mencari kelas ada anak perempuan seusianya menghampiri dirinya.
"Hai..anak baru ya? dikelas berapa?"
"iya aku anak baru,kelas VIIIA"jawab Tere
"Ohh..sekelas dong yuk bareng aku aja! eh ya nama kamu siapa?pindahan dari mana?"
"namaku Tere, dulunya Home Schooling ehh nama kamu?"
"Namaku Gia, ayo cepet hampir bel masuk nih"
 Mereka pun segera masuk kelas, tetapi Tere ditahan Bu Nia kalau anak baru kan harus diperkenalkan
"Selamat Pagi Anak-anak"sapa Bu Nia
"Pagiii..Buuu"jawab anak-anak
"Kita menerima Murid baru dikelas VIIIA ini, silakan perkenalkan diri"
"Nama saya Terenesya Puspa Ratih panggil saja Tere"
"silahkan duduk di samping Revo"
 bel pulang pun telah berbunyi artinya pelajaran telah usai.
       "Indahnya hari pertama disekolah, aku bertemu orang-orang yang baik sekali terutama orang yang pertama aku kenal disekolah itu namanya Gia kebetulan juga dia satu kelas denganku tempat duduknya juga dibelakangku, Ohh ya aku juga bertemu dengan Revo dia tampan pintar dan rajin lagi. Alangkah senangnya! kini aku sudah tidak merasa kesepian lagi" setelah menulis dibuku diarynya Tere langsung pergi tidur.
        Hari kedua Tere sangat bersemangat sekali berangkat sekolah sampai dia lupa sarapan. Tiba disekolah Tere bertemu Revo teman sebangkunya lalu Tere menyapa Revo.
"Hai Rev, biasanya lo emang suka berangkat pagi ya"tanya Tere
"Ehh, Tere iya kan rumah gue jauh jadi biar gak terlambat gitu eh yaudah ya Ter gue mau cari sarapan dulu"jawab Revo
"ehh.ehhh tunggu gue ikut dong soalnya gue tadi lupa sarapan"pinta Tere
"yaudah ayukk"jawab Revo
"kamu biasanya makan apa?"tanya Tere
"nasi pecel, makanan dikantin sekolah yang agak berat ya nasi pecel sama bakso kalo pagi-pagi gini adanya ya nasi pecel baksonya agak siang"jawab Revo
"yaudah aku ikut kamu aja deh"kata Tere
Revo pun berhenti dikantin langganannya 
"Bu Nasi Pecel dua ya, dimakan disini"kata Revo
"iya, minumnya apa rev?"tanya mbak kantin
"Ter,kamu minumnya apa?"tanya Revo
"Terserah kamu deh"jawab Tere
"minum air mineral aja dua"kata Revo
            Setelah kenyang mereka langsung menuju ke kelas mereka, tapi sudah banyak yang datang secara sudah jam enam lebih lima puluh menit artinya kurang sepuluh menit lagi bel masuk, anak-anak bergerombol rupanya ada pemberitahuan dari ketua kelas Fuad selaku ketua kelas menjelaskan "Teman-teman minggu depan tepatnya tanggal 3 Januari sekolah kita akan mengadakan pentas seni semua murid akan berperan dalam hal ini yang akan ditampilkan adalah seni tari/dance, vokal dan drama nah silahkan yang mau menjadi penanggung jawab atau pengatur acara buat VIIIA?yang mau ikut tari/dance?vokal?drama?"
"Gi, lo ikut apa?"tanya Tere
"Drama Ter"jawab Gia
"kalo lo Rev?"tanya Tere
"Drama juga Ter"jawab Revo
"yaudah gue ngikut kalian deh pokoknya"kata Tere
            Kebetulan banget tim drama kelas VIIIA punya karekteristik tersendiri, Tim drama memutuskan Revo yang jadi ketuanya tetapi tampaknya ada yang tidak suka Revo menjadi ketua di tim drama siapa lagi kalau bukan Wina cs hari demi hari Tere juga merasa terusik dengan mereka nampaknya musuh baru. Latihan drama dilakukan tiap hari diaula setelah pulang sekolah hingga pada tanggal 3 Januari mereka sudah siap untuk tampil, saat giliran drama VIIIA secara tidak terduga baju Gia sobek dan yang mempersiapkannya pasti Revo,  Revo kan juga bertugas mengecek semua properti yang akan dipakai.
"ihh,, sobeknya kayaknya disengaja gitu deh"kata Wina
"diem lo jangan-jangan lo kan yang sengaja nyobekin bajunya Gia, tadi aja udah gue cek kok termasuk baju yang kalian pake juga"kata Revo
"sudah lah kita jangan saling menyalahkan! toh penonton juga tidak merasa terganggu dengan sobeknya baju Gia kalian damai gih jangan bertengkar toh juga pentasnya udah selesai"kata Tere melerai mereka
"udahlah kenapa kalian yang ribut sih, gue gak papa kok"kata Gia
setelah pulang dari teater Gia mengirim pesan ke Tere dan Revo 
"soal yang tadi, sebenernya yang ngerjain kita itu Wina cs, pas gue abis dari kamar mandi gue ke tempat pakaian eh ketemu Wina dia megang baju drama gue dan dia sobek pake gunting untung gue bawa cemiti gue tunggu sampe Wina cs pergi terus gue benerin pake cemiti setelah drama selesai gue copot lagi soalnya pengen tau aja gimana reaksinya Wina cs, jadi Rev lo gausah merasa bersalah,kalian tau kan akal busuknya Wina cs itu cuma mau ngehancurin persahabatan kita terutama ngehancurin lo Rev"
             Pagi harinya Tere,Gia,Revo dan teman-teman Revo ngobrol soal kejadian di pentas seni itu 
"ngerjainnya itu gak banget tau nggak sih?kampungan! dia pikir kita bodoh"kata Gia
"bener Gi, gaya anak kecil banget"tambah Revo
"mungkin les kejahatannya masih angkatan TK kali"lawak Tere
"eh..liburan tinggal menghitung hari nih kalian pada mau kemana?"tanya Fuad
"bener juga ya, tapi gue dirumah aja kayaknya"jawab Revo
"iya Rev, paling gue juga dirumah kalo lo Ter?"kata Gia
"aku belum tau katanya papa sama mama mau ngajakin holiday tapi belum tau kemana"jawab Tere
             Liburan pun tiba, Keluarga Tere memutuskan untuk pergi ke puncak. Disana Tere menemukan suasana baru matanya seakan tidak berkedip melihat pemandangan indah dipuncak sekitar 4 hari Tere dan keluarganya disana, untuk mengusir sepi Tere mengajak Gia kesana sebenarnya juga ingin mengajak Revo tapi kasian Revo dia tidak punya waktu untuk liburan karena harus menjaga kelima adiknya Tere dan Gia juga tidak memberi tahu tentang hal ini, jika diajak pun jawabannya pasti tidak! Gia hanya tiga hari disana karena dia sudah dijemput orangtuanya jadi pulangnya tidak bersama Tere. Keluarga Tere pulang pada hari ke-empat saat di jalanan yang menanjak tiba-tiba rem yang dikendalikan papa Tere blong karena tidak bisa mengerem mobil keluarga Tere pun masuk jurang sebelum masuk jurang Tere Mama dan Papanya sempat loncat tiada yang ikut terbakar dalam mobil itu tetapi Tere luka berat dan harus segera ditangani oleh tim medis.
           Berhari-hari Tere tak sadarkan diri, setiap hari Gia menjenguk Tere namun Tere belum juga sadarkan diri, sebelum Tere koma Tere sempat berpesan jangan katakan bahwa Tere kecelakaan kepada sekolah,teman-teman apalagi Revo karena Tere tidak mau merepotkan.
 "Ter,,bangun dong ter kita semua nyariin lo"kata Gia sambil menangis
" Nak Gia, ternyata sudah disini "kata mama Tere
" Iya tante, saya juga ingin melihat keadaannya Tere tante"jawab Gia
" Tak tau lah nak, sudah seminggu lebih dia koma "kata mama Tere
" yang sabar ya tante "hibur Gia
" Tante hanya bisa pasrah Gi"jawab mama Tere
"Yaudah tante Gia pamit dulu, Assalamualaikum"pamit Gia
"Walaikumsalam"jawab mama Tere
          Saat di sekolah Gia kebanyakan melamun dari pada melakukan kegiatan, Revo yang curiga dengan sikap Gia Revo dan juga ingin bertanya tentang Tere karena Tere sudah hampir dua minggu tidak masuk sekolah menghampiri Gia.
"Hey Gi, kok ngelamun aja ada apa sih?"tanya Revo
"nggak ko Rev, ngga ada apa-apa"jawab Gia
"ayolah Gi bilang ke gue mungkin gue bisa bantu lo"kata Revo
"nggak usah Rev"jawab Gia
"yaudah deh kalo gitu, eh ya lo tau nggak kenapa Tere gak masuk sejak habis liburan waktu itu ?"tanya Revo
"nggak"jawab Gia
"Gi! jujur deh sama gue, mana mungkin lo gak tau lo kan sahabatnya Tere yang paling deket selain gue"kata Revo
"sebenernya gue gak boleh ngasih tau ke lo tapi yaudahlah, Teremengalami kecelakaan saat pulang dari liburan kepuncak, rem mobilnya blong saat melaju dijalan menanjak akibatnya mobil itu masuk jurang tapi Tere,mama dan papanya sempat loncat namun Tere kepalanya tebentur batu besar akhirnya dia dilarikan ke rumah sakit dan tidak sadarkan diri sampe sekarang"jawab Gia
"Ya ampun Gi,  kenapa lo gak segera kasih tau gue sih?"kata Revo
"kalo boleh sama Tere udah gue kasih tau waktu itu juga"jawab Gia
"gimana nanti kalo pulang sekolah temenin gue nengok Tere?"kata Revo
"oke,"jawab Gia
          Setelah bel pulang sekolah berbunyi Revo dan Gia langsung menuju rumah sakit tampaknya Tere sudah sadarkan diri, keluarga besar Tere berkumpul melihat keadaan Tere "kunjungan kali ini tepat sekali" pikir Gia 
"eh Nak Gia dan Nak Revo"kata mama Tere
"iya tante kami kesini mau menjenguk Tere kebetulan Tere juga sudah sadarkan diri"kata Revo
"Terimakasih ya sudah mau menjenguk, eh ya Gi makasih banyak ya kata mama saat  koma  setiap hari kamu selalu nengokin aku ya?"kata Tere
"iya Ter, kita kan sahabat ya nggak?"kata Gia
"iya dong pasti!!!"jawab Tere
        Setelah sadar Tere juga mendapat kado yang indah ternyata mama sudah hamil lima bulan, mama Tere memang sengaja menyembunyikan pada Tere agar menjadi surprize untuk Tere, Tere sangat bahagia sekali mendengar itu.
"pantesan mama makin gendut aja"kata Tere
"gendut sementara kan, tapi gak ada yang ngalahin gendutnya papa"kata mama Tere
"papa juga yang jadi sasaran"kata papa Tere
"Ha..haha" orang dalam ruangan itu tertawa mendengar pembicaran ayah ibu dan anak ini. Setidaknya Tere menerima kembali Kasih sayang dari teman-teman dan orangtuanya. Intinya kehidupan ini seperti roda yang berputar ada saat kita dibawah ada juga saat kita diatas dalam kehidupan ini kita pernah merasakan pahitnya hidup namun kita juga pasti merasakan manisnya hidup.
*****


Lusiana Indriani
Facebook : http://facebook.com/loechiey
Twitter : @LusianaIndriani
Plurk : http://plurk.com/FrozaLoechieyA
Heello : http://heello.com/loechiey
Blog : http://loechieypage.blogspot.com/