Bintang Takkan Jatuh
Oleh: Agustina
“Harapan Kosong!!” Nggak enak kan. Itulah yang aku rasain saat ini. Aku Cindy Anggraini menyukai seorang cowok bernama Valdi Riyatna Kusuma, seorang cowok yang manis, baik, jago maen bola dan memiliki lesung pipi . Yaa Tuhan !! Aku mengenal Valdi sudah hampir setahun yang lalu saat masih kelas 1 SMA. Dan nggak nyangka banget kalau aku bakalan sekelas lagi dengannya. Aku mulai menyukainya saat pertama aku mengenalnya. Sekarang aku mulai dekat dengannya ,walaupun dia nggak pernah ngungkapin kata cinta ke aku. Padahal aku sudah nunjukin sikap kalau aku suka dengannya. Begitu pun juga sikapnya yang nunjukin kalau dia juga suka sama aku.
“ Hai Val, ngapain kamu diparkiran sendirin gini??” tanyaku
“ Hai juga Cin, ya nungguin kamulah. Siapa lagi ??” jawab Valdi
“ Hah, nungguin aku. Emangnya aku ada hutang ya sama kamu. Sampai-sampai kamu nungguin aku.” kata ku lagi.
“ Ya nggak lah. Aku Cuma pengen nungguin kamu saja. Emangnya nggak boleh ya?? Ya sudah aku pergi saja, kalau nggak boleh,” kata valid sambil berjalan.
“ Ehh Val, tunggu dulu.Boleh kok !! Gitu saja sudah marah. Kayak anak kecil saja” Kataku sambil menarik tangan Valdi .
“ Yee…. habis kamu gitu sih. Aku sudah nungguin kamu, eh malah dibilang mau nagih hutang !! Kan bete’ banget” Kata Valdi
“ Hehehe… maaf deh,” kata ku lagi.
“ Hah, dia nungguin aku !! Nggak biasanya. Biasanya kan kalau di sudah datang, langsung menuju ke kelas. Nggak nungguin aku. Tapi kok kali ini dia nungguin aku ya?? Apa dia tahu kalau aku suka dengannya ??” Kataku dalam hati
Aku dan Valdi pun segera menuju ke kelas. Karena bel masuk sudah berbunyi. Pelajaran pun dimulai, pelajaran pertama yaitu matematika selama tiga jam, “Haduuuh bosan banget. Pagi-pagi sudah dicekoki dengan pelajaran matematika tiga jam. Oh My God !! Kepalaku sudah mau pecah rasanya, ditambah lagi dengan Valdi yang ngeliatin aku terus. Semakin nggak konsentrasi, “ Kataku dalam hati
“Apa Valdi tahu ya, tentang perasaan ku ya?? Tadi pagi saja dia nungguin aku di parkiran,mana sendirian lagi?? “ Tanyaku dalam hati. Karena malu diliatin terus sama Valdi. Aku pun mengalihkan perhatian, sehingga terkesan aku tidak mengetahui kalau Valdi ngeliatin aku.
Akhirnya tiga jam pelajaran matematika pun selesai. Asiik… ke kantin dulu akh. Dan pas banget temanku Nayla dan Sisil ngajakin aku ke kantin. Ketika aku mau menyusul Nayla dan Sisil yang sudah keluar kelas duluan. Tiba-tiba Valdi memanggilku.
“ Cin, ke kantin bareng aku yuk !! Lagian juga Nayla dan Sisil sudah jalan duluan. Mendingan sama aku aja, daripada kamu ke kantin sendirian??” ajak Valdi
“ Hmmmh.. Baiklah kalau begitu. Tapi buruan ya, soalnya aku laper banget nih !!” kataku
“ Okee deh Cin. Ayoo kita ke kantin!!” Ucap Valdi
Aku dan Valdi pun ke kantin bareng-bareng.” Ada apa ya,dengan nih anak??” pikirku dalam hati. Sesampainya di kantin, aku duduk di blok kantin langganan aku. Dan ketika aku mau berangkat untuk memesan makanan, tiba-tiba Valdi mencegahku.
“ Eh Cin, kamu mau kemana??” Tanya Valdi
“ Yaa mau memesan makanan lah. Mau kemana lagi??” kata ku.
“ Biar aku aja yang memesan makanan buat kamu. Jadi kamu nggak perlu desak-desakkan deh. Kan kantinnya lagi ramai banget!!” kata Valdi
“ Eh.. nggak usah. Aku bisa pesan sendiri kok.” Kataku lagi
“Aku aja !! Memangnya kamu mau pesan apa?? Biar aku yang pesanin !!” Kata valdi lagi
“ Ya udah kalau kamu maksa !! Aku pesan mie goreng sama es jeruk ya.” Kataku
“ Oh..okee deh.Aku pesanin yaa!!” kata Valdi
Seusai Valdi memesan makanan, ia pun kembali ke tempat duduknya, tepatnya di depan tempat dudukku. Karena makanan yang di pesan belum ada, sambil menunggu aku pun maen game yang ada di handphone ku. Lagi-lagi Valdi ngeliatin aku.!!” “Aduhh… kenapa Valdi pake acara ngeliatin aku segala. Emang ada yang aneh ya di wajahku. Ehmm.. Tapi nggak apa lah. Lagian juga diakan cowok yang aku suka?? Apa mungkin dia tahu kalau aku suka padanya. Makanya dia liatin aku kayak gitu.” Kataku dalam hati.
Nggak berapa lama kemudian mie goring dan es jeruk pesananku pun datang, begitu juga nasi goreng pesanan Valdi. Karena lapar ,ku santap mie goreng tadi tanpa menyadari kalau saos menempel dipipiku. Valdi pun senyum-senyum melihat hal itu. Karena nggak enak diliatin terus ,aku pun bertanya kepada Valdi.
“ Val, ngapain kamu liatin aku kayak gitu.Emangnya ada yang aneh ya di mukaku??” Tanyaku.
“ Kamu tu, kayak anak kecil. Makan aja saosnya belepotan kemana-mana. Sini aku bersihin” Jawab Valdi. Lalu Valdi mengambil tisu dan membersihkan saos yang menempel di pipiku. Aku pun malu mendengar ucapan Valdi tadi. Setelah membersihkan saos dipipiku tadi, aku dan Valdi pun melanjutkan makan lagi.
Bel masuk pun berbunyi. Setelah membayar makanan di kantin, aku dan Valdi pun bergegas menuju kelas. Nggak lama kemudian Bu Rina pun datang. Bu Rina adalah guru bidang study Bahasa Indonesia. Beliau menyuruh kami membentuk sebuah kelompok maksimal empat orang. Aku pun satu kelompok dengan Rico, Nayla dan Valdi. Aku senang juga sih bisa satu kelompok dengan Valdi. Kan jadi bisa dekat gitu, hehe. Yaa sambil menyelam minum air lah!!” kataku dalam hati.
Kelompokku kebagian tugas membuat laporan pengamatan tentang pantai-pantai yang ada di Sungailiat. Aku dan Valdi mendapat tugas mengumpulkan data. Lalu Nayla dan Rico yang menganalisa datanya.” Bareng Valdi lagi deh!! Asikkk” Kataku dalam hati.
“ Cin, kita harus kompak ya!! Jadi tugas kita mendapat nilai yang bagus” kata Valdi
“ Okee deh Val.Sippp Deh!!” kataku. Bel pulang pun berbunyi. Aku pun bergegas menuju parkir untuk mengambil motorku. Lalu ku hidupkan mesin motor .Langsung tancap gass dehh, hehhee!!
Setelah sampai dirumah ,aku segera masuk kamar untuk berganti pakaian ,lalu menuju meja makan untuk makan siang. Tapi sebelum menuju meja makan ,aku terlebih dahulu mengambil handphoneku di atas meja belajar. Eh nggak taunya ada sms dari Valdi.
“ Hayy Cin !! Ntar sore aku jemput kamu ya !! Kita ngumpulin data buat tugas bahasa tadi.Tapi kamu jangan lupa makan dulu ya?? Nanti kamu sakit kalau nggak makan, Eiits.. tapi jangan kayak dikantin tadi, saosnya belepotan kemana-mana. Heeee“ Kata Valdi dalam sms tersebut.
“ Hah…Valdi sms aku. Pake acara ngingetin aku supaya nggak lupa makan lagi. Apaa nggak salah kirim yaaa?? Kataku dalam hati. Lalu kemudian aku membalas sms tadi
“Okee deh Val. Kamu juga jangan lupa makan ya!!! Iya..iya. Ngaak bakal ada saos lagi kok dipipiku,, hehehehehe J “ kataku lewat sms tadi.
Tepat pukul 16.15 wib Valdi pun menjemputku. Lalu dia meminta izin kepada ibuku agar mengizinkan kami berdua pergi. Untung saja ibuku mengizinkannya. Kami berdua pun segera pergi untuk memotret pemandangan pantai yang ada di Sungailiat ini. Dari Pantai Matras, Tanjung Pesona dll. Tak lupa juga kau dan Valdi pun berfoto untuk koleksi di facebook gitu, hehhe. Karena asiik memotret pemandangan pantai. Nggak kerasa jarum jam udah nunjukkin pukul 17.35 aku dan Valdi pun bergegas pulang karena sebentar lagi udah mau magrib.
Di perjalanan aku dan Valdi berbincang-bincang. ”Senang banget rasanya bisa sedekat ini dengan Valdi,” Kataku dalam hati. Akhirnya sampai juga dirumah. Valdi pun mengantarkanku sampai depan rumah. Tak lupa juga dia izin pamit dengan kedua orang tuaku.” Hmmmm… Valdi kamu tipe aku banget. Udah manis, baik dan sopan lagi,” kataku dalam hati.
Seusai shalat magrib, aku membuka handphoneku yang tadi berbunyi. Dan ternyata sms dari Valdi. Tapi kali ini dia sms kata-kata romantic gitu. Apa mungkin ya, Valdi juga suka sama aku” kataku dalam hati. Dengan cepat aku membaca sms dari Valdi.
“ Kau memang mempesona
Kau memang menarik….
Sehingga kau begitu sempurna dimataku
Tapi aku hanyalah manusia yang lemah
Yang tak mampu ucapkan kata.,,Jika ku berada di dekat mu…..
Aku hanya mampu ungkapkan ..Lewat semua panca indra
Aku akan berusaha menjaga rasa itu..Hingga menyatu dengan jiwa raga”
Aku pun sedikit terkejut ,melihat sms dari Valdi. Karena takut Valdi salah kirim maka aku tak membalas sms dari Valdi tersebut. Aku pun mencoba nggak perduli dengan sms Valdi tersebut. Aku pengen curhat, tapi sama siapa?? Lalu ku putuskan untuk menulis puisi di buku diaryku untuk mencurahkan perasaanku saat ini.
“ Setelah melintasi waktu yang cukup lama
Menanti hingga kakiku tak mampu lagi berjalan
Harapanku akanmu seperti menumui titik tanpa penghabisan
Seandainya dirimu tak membawa seberkas cahaya untukku !! Mungkin aura ini akan pudar oleh sikap yang tak pasti…
Bersimbah puisi yang ku lukiskan untuk mu takkan sanggup menggambarkan cintaku padamu
Makna yang terendap lama dan mendekap dalam gugusan matahari akan s’lalu ku nikmati.
Dengan derai tangis air mata bahagia… Ku hanya bisa mengatakan bahwa ku hanya memilih mencintai satu nama meski hanya semu.”
For you : Valdi Riyatna Kusuma
Begitulah bunyi puisi yang menggambarkan rasa cintaku terhadap Valdi. Cinta yang nggak jelas apakah Valdi juga mencintaiku. Ntah sampai kapan aku memendam rasa ini.”Akhh..sudah lah!! Lebih baik aku dengerin music aja,” kataku dalam hati.Lalu aku memutar lagu yang ada di handphoneku. Ku putar lagu ungu yang berjudul “ Beri Aku Waktu” yang pas banget dengan keadaanku saat ini.
Nggak berapa lama kemudian aku pun tertidur .Tepat pukul 04.30 wib handphone ku berbunyi.Ternyata ada sms dari Valdi .
“Cindy…. Bangun !! Sudah subuh niih.Sholat sana.. hehehe J “ kata Valdi dalam sms tersebut.Kemudian aku pun membalasnya
“ Iya..iya.!! Aku sudah bangun kok. Nih aja mau mandi trus berwudhu. Kamu juga jangan lupa sholat ya !! heheh J “kata ku
Lalu dengan segera aku mandi lalu berwudhu dan menunaikan ibadah sholat subuh. Seusai sholat aku langsung memilih buku jadwal pelajaran hari ini. Sambil menunggu pukul 06.30 yang masih 1 jam lagi. Aku pun menonton elevise lalu aku sarapan deh !! Nggak lama kemudian Valdi sms lagi.
“Cindy .. jangan lupa sarapan yaa!! Kata Valdi. Dan langsung aku membalasnya dengan kata ..
“ Okee deh Val!! Kamu juga jangan lupa sarapan ya !! “ kataku lewat sms tersebut
Nggak kerasa satu jam pun berlalu. Segera aku pamit dengan orang tua ku. Dan ku pakai helm lalu langsung tancap gass deh.. hehee
Akhirnya sampai juga di sekolah. Aku sama Valdi udah seperti orang pacaran aja. Kemana-mana berdua, ke kantin berdua, ke perpustakaan berdua. Eitts.. tapi kalau ke wc masing-masing yaach.. hee
Bel masuk pun berbunyi. Kembali seperti biasanya pelajaran dimulai. Tapi berhubung gurunya nggak ada. Jadi bisa santai-santai deh.
” Hmmhh… kenapa sih Valdi ngeliatin aku kayak gitu?? Kan aku jadi salting gini.” Pikirku dalam hati.
Karena nggak mau Valdi tahu kalau aku salah tingkah karena diliatin terus sama dia. Akhirnya aku mengalihkan perhatian ke Nayla dan Sisil. Aku pun ikut-ikutan mereka yang sedang nyeritain cowoknya masing-masing. Aku memang bicara sama Nayla dan Sisil, tapi tetap aja yang ada di pikiranku hanya ada Valdi.
”Aduhh Valdi ,kamu tuh buat aku jadi gila gini tau nggak” kataku dalam hati
Bel istirahat pun berbunyi ,kali ini aku ke kantin nggak sama Valdi. Tapi bareng Nayla dan SisiL. Soalnya tadi Valdi di panggil Pembina eskul sepak bola. Katanya sih rapat gitu. Tapi ya udahh la..nggak usah dipikirin ,hehehe. Mendingan aku makan aja.Habiss laper banget nih. Nggak kerasa sudah pukul 13.30 wib. Waktunya jam pulang. Dan kali ini aku ke parkiran nggak bareng Valdi lagi. Dia lagi latihan bareng anak eskul sepak bola lainnya, kan mereka hari ini tanding di Polman sore nanti.
Aku pun bergegas untuk pulang dan nggak sabar lagi mau nonton bola di Polman, ka nada Valdi.. hehehe. Setibanya di rumah aku langsung ngambil handphoneku yang aku charge di ruang tamu tadi pagi. Asiikk ada sms dari Valdi
“ Cin,sore ini nonton aku maen bola ya !! Aku bakal persembahin satu gol buat kamu. Aku sayang kamu. “ kata Valdi dalam sms tersebut. Aku pun terkejut membaca sms dari Valdi. Dia bilang dia sayang sama aku. Tapi kenapa dia nggak ngungkapinnya terus terang saja sama aku. “ tanyaku dalam hati. Aku pun bergegas makan siang dan mandi. Soalnyakan aku mau menjemput Nayla yang rumahnya di Kenanga. Ngajakin nonton bola bareng gitu, heheh.
Setelah mandi, aku pun siap-siap menuju rumah Nayla. Diperjalanan aku masih kepikiran dengan sms Valdi tadi.” Apa iya, dia suka sama aku. Buktinya aja dia perduli banget sama aku. Mana tadi dia bilang kalau dia sayang sama aku lagi.. Arrgh, aku hanya bisa berharap aja” kataku dalam hati. Akhirnya sampai juga di rumah Nayla. Sambil nungguin Nayla ganti baju aku pun membalas sms dari Valdi tadi yang nggak sempat aku bales.
“ Iyaa,,iya!! Aku bakalan nonton kamu kok. Aku juga sayang kamu,” kataku dalam sms tersebut. Dan ternyata Nayla sudah selesai ganti bajunya.
“ Cin, ayo kita berangkat,” Kata Nayla
“ Ayo,” kataku. Kami pun bergegas. Karena takut pertandingannya sudah selesai yang sudah mulai setengah jam yang lalu, dan sekarang sudah jam 15.30 wib. Makanya aku tancap gass poll deh. Akhirnya sampai juga di Polman. Waktu aku sampai ternyata Valdi yang lagi menggiring bola ke gawang dan ternyata golll !!
“ Valdi, nepatin janjinya ke aku. Dia persembahion ke aku satu gol,” kataku dalam hati.
Pertandingan pun selesai. Aku pun bergegas untuk mengantarkan Nayla pulang. Setelah mengantarkan Nayla pulang ,aku mengendarai motor dengan sedikit ngebut karena sebentar lagi sudah mau magrib. Sampai juga akhrinya dirumah. Aku langsung menuju kamar dan rebahan di tempat tidur. Karena aku cape’ banget. Dan tanpa ku sadari aku pun tertidur.
Keesokan harinya aku membuka sms yang dikirim Valdi tepat pukul 00.00 wib. Kata-kata yang ia kirim menyentuh hati
“ Jatuh cinta padamu..
Semudah mata melirik..
Menghalaunya..
Seperti membuka mata saat kantuk berat menguasai..
Menghilangkannya,,
Seperti hendak menghancurkan batu karang dengan kepalan tangan.
Setelah membaca sms dari Valdi pun, ku simpan sms Valdi sebagai draft di handphoneku. Aku pun berangkat sekolah dengan bersemangat. Aku semakin menunjukkan sikapku kalau aku menyukainya,. Tapi yang masih membuatku bingung, dia nggak pernah nyakan cinta ke aku. Hari-hari ku lalui dengan senang, karena sikap Valdi yang menunjukkan kalau dia menyukaiku. Yaa walaupun di nggak nembak aku sampai sekarang. Tapii perasaan ku ke Valdi nggak akan sirna.
*****
5 harii kemudian….Aku merasakan hal yang beda sama Valdi. Aku merasa Valdi sudah nggak perduli sama aku. Nggak seperti biasanya yang selalu bangunin aku, ngajakkin ke kantin bareng, jalan bareng dll. Di sekolah pun Valdi nggak ngeliatin aku atau respect ke aku lagi. Aku sudah coba perhatian dia,tapi kali ini dia cuek sama aku.
” Valdii kamu kenapa sih” kataku dalam hati. AKu pun mengikuti pelajaran jadi nggak konsen karena perubahan sikap Valdi yang nggak jelas. Aku pun berniat mencari tahu melalui Rendi, teman dekat Valdi. Seusai pulang sekolah, ku temui Rendi yang sendirian di ruang serbaguna.
“ Rendi, kamu tahu kan kalau aku dekat banget sama Valdi. Tapi kenapa akhir-akhir ini Valdi cuek sama aku.” Tanyaku
“ Hmmhh..iya aku tahu kamu dekat sama dia. Tapi jangan sekarang ya, ngomongin hal ini. Aku lagi sibuk banget. Gimana kalau kita bicarain hal ini di basecamp ku aja,” Jawab Rendi
“ Oh yaa Udah. Aku ke basecamp kamu jam 19.30 ya!! “ kata ku
“ Okee..” kata Rendi. Aku pun nggak sabar untuk ketemu Rendi.
Pukul 19.30 pun tiba.. Segera ku kendarai motorku dan menuju basecam Rendi yang nggak jauh dari rumah Sisil. Setelah sampai di basecamp Rendi, aku pun menghampiri Rendi dan menanyakan tentang perubahan Valdi
“Ren.. kenapa sih, Valdi berubah gitu sama aku. AKu ada salah ya sama dia, sampai-sampai dia cuek gini,” Tanya ku
“Hmm… kalau aku ceritain, kamu janji ya,, nggak bakalan marah” jawab Rendi
“ Iyaa.. buruan ceritain.” Kataku.
“Se,, sebenarnya Valdi sudah ada pacarnya. Namanya Sella sekolah di SMA Setia Budi. Kamu jangan marah ya.! Dia cuek sama kamu, karena dia nggak mau kamu marah atau benci sama dia” kata Rendi
“ Ja.. jadi dia sudah ada pacarnya,” kataku. Karena terkejut mendengar ucapan Rendi, air mata pun menetes dari kedua mataku.
“ Kamuu.. jangan nangis dong Cin. Valdi nggak bermaksud gitu sama kamu.” Ucap Rendi
“ Ah… Sudah lah Ren !! Valdi emang cowok brengsek. Aku benci sama dia. Bilang sama dia terimakasih atas luka yang ia beri. Sekarang aku mau pulang” kata ku. Namun ketika aku mau pulang Valdi pun datang bersama Sella. Dan melihat hal itu aku semakin tersiksa. Sebelum aku pulang aku menghampiri Valdi dan mengucapkan beberapa patah kata.
“ Thanks ya Val, atas semuanya. Terimakasih juga atas luka yang kamu beri. Seharusnya aku sadar kalau kamu dan aku nggak akan pernah bersatu ibarat bintang yang nggak akan pernah jatuh ke tanah.” Kataku sambil meneteskan air mata.
Valdipun diam seribu bahasa, sedangkan Sella menatapku aneh. Aku pun segera pulang, di sepanjang perjalanan aku hanya bisa menangisi kisah cintaku dengan Valdi ibarat bintang yang nggak akan pernah jatuh ke tanah. Aku dan dia nggak akan bersatu. Yang ia berikan hanyalah harapan yang nggak ada artinya. Tapi aku bingung, kenapa aku masih cinta sama Valdi, padahal dia udah nyakitin aku ??. Sesampainya dirumah aku langsung menuju kamar dan menangis sepuasnya lalu ku ambil handphoneku dan ku hapus nomor Valdi di kontak ku. Lalu ku ambil buku diary dan kutulis apa yang ku rasakan saat ini.
Bintang takkan jatuh
Aku mengira dulu bisa bersama
Ternyata yang kau berikan hanyalah sebuah asa
Asa yang ku anggap satu bahagia
Kini hanyalah bintang yang takkan pernah jatuh ke tanah
Aku tak pernah mengerti
Sebab rasaku untukmu yang dahulu ku anggap sebagai kesempurnaan bagiku ,Hanyalah sebuah cinta yang takkan tuntas hingga jasadku t’lah ada disana
Dan kini aku mencoba bertahan
Pertahankan semua rasa yang ada, Agar aku bisa bahagia walaupun hanya sebatas impian belaka
Dan sekarang aku merasa ,Rasa ini takkan hilang .. Meski ragaku sudah tak bernyawa
**Selesai**
Nama : agustina
fb: ieenacliquers@yahoo.com
iekyiena@yahoo.co.id